13-15 Februari, di Bener Meriah ada Pameran Artefak Peninggalan Rasulullah
Pameran ini akan berlangsung selama tiga hari, sejak 13 hingga 15 Februari 2022 di tiga lokasi berbeda. Lokasi pertama di Pesantren Ummahatul Mukminin, kedua di Pondok Pesantren Bustanul Arifin dan ketiga di Masjid Agung Babussalam, Kecamatan Bukit kabupaten setempat.
Banda Aceh – Kabupaten Kopi yakni Bener Meriah dalam waktu dekat akan dilaksanakan pemeran artefak peninggalan Nabi Muhammad, Rasulullah SAW oleh Majelis Artefak Rasulullah Padang-Sumatrea Barat.
Pameran ini akan berlangsung selama tiga hari, sejak 13 hingga 15 Februari 2022 di tiga lokasi berbeda. Lokasi pertama di Pesantren Ummahatul Mukminin, kedua di Pondok Pesantren Bustanul Arifin dan ketiga di Masjid Agung Babussalam, Kecamatan Bukit kabupaten setempat.
Dilansir dari Aceh Image pada Jum’at (11/2/2022) pagi, pameran ini diinisiasi oleh Bupati Bener Meriah Tgk Sarkawi bersama Pondok pesantren Ummahatul Mukminin.
Adapun barang-barang mulia kepunyaan baginda Nabi Muhammad SAW yang ditinggalkan seperti, Sorban Rasulullah, Rambut, Darah Bekam, Jenggot, Tongkat, Kiswah, Ka'bah, Kiswah penutup makam Rasul dan juga pedang perang Nabi Muhammad SAW yang diserahkan kepada sahabat Khalid bin Walid.
Kepala Kementerian Agama (Kankemenag) Bener Meriah, Drs. H. Hamdan MA dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, terkait sosialisasi pameran ini telah dibicarakan beberapa waktu lalu di Bener Meriah. Dalam hal ini, Kemenag Bener Meriah berperan mensosialisasikan kepada masyarakat dan kepada para tengku guru.
“Sosialisasi itu telah kita laksanakan sejak beberapa hari yang lalu sampai hari H nanti,” kata Kepala Kementerian Agama (Kankemenag) Bener Meriah, Drs. H. Hamdan MA, pada Selasa (8/2) lalu dalam keterangan tertulisnya.
Hamdan mengajak, dengan adanya pameran peninggalan jejak Nabi Muhammad SAW dari sejak 1400 tahun lalu, dapat menambah rasa cinta masyarakat kepada rasulullah dan para sahabatnya.
“Semoga memupuk rasa cinta serta mengetahui dan meneladani lebih dalam sifat-sifat Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya, sekaligus sebagai inspirasi keteladanan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi umat yang beragama Islam,” harap Hamdan.
Bagi masyarakat yang akan menyaksikan barang-barang mulia ini nantinya akan ada tim teknis yang mengatur. Berhubung saat ini masih dalam kondisi pandemik Covid-19, maka harus menerapkan protokol kesehatan.
“Artinya, masyarakat yang ingin melihat akan diatur, karena ada syarat-syarat yang akan diberlakukan diantaranya, pengunjung tidak boleh menyentuh (memegang) dan jika diizinkan petugas artefak itu harus dipegang dengan tangan kanan,” imbuh Hamdan.
Tujuan pameran artefak Rasulullah SAW adalah untuk mengenalkan benda-benda mulia peninggalan Nabi besar kita, serta meningkatkan kecintaan terhadap baginda Nabi Muhammad SAW juga diharapkan akan mampu melepas kerinduan umat Islam terhadap baginda Rasulullah SAW Insya Allah. Pungkas Hamdan.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bener Meriah Ilham Abdi menyampaikan, dengan adanya pameran barang – barang mulia peninggalan Nabi Besar Muhammad SAW akan menjadi satu momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat, “ini akan menjadi kekuatan baru di negeri berselimut kabut/negeri diatas awan ini yang terkenal dengan kopinya, sekaligus akan menjadi sektor wisata religi,” pungkasnya.
Kita berharap, tambahnya, dengan adanya pameran ini nantinya, para orang tua bisa memberikan edukasi kepada anak-anaknya, memahami agama Islam ini siapa yang membawanya, dengan demikian akan menambah rasa kecintaan kita serta anak-anak kita terhadap Rasulullah SAW.
Informasi yang diperoleh Readers.ID, pada 22 Januari 2022 lalu, pameran artefak peninggalan jejak Rasulullah ini juga sempat dilaksanakan di pusat kota Aceh, tepatnya di Gampong Lambhuk, Banda Aceh. Kegiatan ini diadakan oleh Majelis Zawiyah Nurun Nabi Naqshbandi Nazimiya Aceh.[]
Sumber: Aceh Image, KBA.ONE