159 Sapi di Lhokseumawe Dinyatakan Positif PMK

Ilustrasi - pemeriksaan virus PMK pada sapi. (Ist)
Penulis:

LHOKSEUMAWE, READERS — Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah menyerang ratusan hewan ternak di 4 Kecamatan di Kota Lhokseumawe. Sejauh ini sebanyak 159 sapi dinyatakan positif terjangkit dan 12 ekor di antaranya sudah dinyatakan sembuh.

Berdasarkan data Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Pangan (DKPPP) Kota Lhokseumawe per tanggal 26 Mei 2022, merincikan untuk Kecamatan Banda Sakti, sebanyak 2 sapi positif PMK,  Kecamatan Muara Satu sebanyak 5 sapi, Kecamatan Muara Dua 88 sapi, dan Kecamatan Blang Mangat sebanyak 64 sapi.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPPP Kota Lhokseumawe drh Afriza mengatakan, sapi terinfeksi PMK itu milik 29 peternak. Pihaknya terus melakukan upaya wabah itu tidak menyebar dengan melakukan pengobatan hingga pulih.

“Kami sudah minta ke Dinas Peternakan Provinsi Aceh. Dinas sudah menyahuti, namun belum sampai hingga saat ini,” kata Afriza, Sabtu (28/5/2022).

 Afrizal menuturkan, total populasi sapi di Kota Lhokseumawe saat ini berjumlah  7.438, namun 159 sapi dinyatakan terinfeksi positif PMK.

“Terinfeksi semua sapi, tidak ada kerbau yang PMK,’ kata Afriza.

Untuk itu, Afriza mengimbau warga untuk melaporkan ke pihak terkait jika ada sapi yang sakit. Sehingga bisa diperiksa apakah positif PMK atau tidak.

Sementara itu, salah seorang asal Desa Meunasah Mesjid, Kecamatan Muara Dua, Sazali meminta agar dinas untuk terus mengecek kesehatan para hewan kurban dan meugang agar dipastikan untuk layak di konsumsi.

Apalagi, menurutnya Lhokseumawe sudah dinyatakan positif PMK. Tradisi meugang merupakan tradisi makan daging sapi sehari sebelum Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha di Aceh.

“Kita minta Dinas Peternakan Provinsi Aceh memastikan semua daging sehat dan layak konsumsi saat meugang dan kurban,” singkatnya.

Editor: Rianza Alfandi