40 Pelaku Usaha Diberi Pemahaman Cara Kurasi Produk UMKM
Diketahui, kurasi Produk UMKM merupakan proses menjaga nilai serta mengelola produk UMKM untuk dapat dikembangkan atau dilestarikan dikemudian hari.
BANDA ACEH, READERS – Sejumlah pelaku usaha dibekali bimbingan teknis tentang kurasi produk oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Aceh melalui UPTD PLUT UKM Aceh setempat mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis Kurasi Produk UMKM PLUT Provinsi Aceh, Kamis (6/10/20220).
Diketahui, kurasi Produk UMKM merupakan proses menjaga nilai serta mengelola produk UMKM untuk dapat dikembangkan atau dilestarikan dikemudian hari.
Selanjutnya dalam mengolah produk UMKM agar memiliki sebuah nilai serta sebuah standar yang sama dengan yang lainnya.
Hal ini memudahkan dalam menyeleksi sebuah produk. Kurasi produk UMKM memiliki sebuah kriteria-kriteria yang diterapkan seperti legalitas, kualitas dan kemasan.
Menurut Kepala UPTD PLUT Koperasi dan UMKM Aceh, Rosti Maidar SE., M.Si, melalui konsultan dalam bimtek kegiatan ini, Muhammad Furqan ST., MT menjelaskan bahwa kurasi produk ini bertujuan untuk menilai produk dari pelaku usaha apakah layak atau tidak untuk masuk ke pasar modern.
“Kenapa pasar modren, karena pasar modren merupakan lini pasar yang sanagat erat bertitik erat pada perizinan sebuah produk,” kata Muhammad Furqan.
Sehingga dengan demikian, lanjutnya, seluruh produk yang masuk sudah tersaring secara tidak langsung, “oleh karena itu, dengan adanya kurasi ini, maka pemilik usaha atau pelaku usaha bisa paham apakah produk mereka sudah layak atau tidak di pasar tersebut,” ujarnya.
Ditambahkan, salah satu indikator untuk dinilai bahwa produk ini layak atau tidak meliputi beberapa hal seperti branding logo dan kemasan, serta perizinan usahanya sudah memiliki izin atau belum.
Muhamamd Furqan berharap, dengan adanya kegiatan tersebut para pelaku usaha yang mengikuti kegiatan ini bisa masuk ke dalam pasar modren sesuai harapan yang diiginkan.
“Bisa memasarkan produknya secara lebih luas, tidak hanya di kota Banda Aceh, melainkan di luar Aceh. Semoga pelaku usaha yang ada di Aceh terus maju dan berkembang serta jaya,” pintanya.
Untuk diketahui, kegiatan ini diikuti sebanyak 40 orang yang berlangsung sehari penuh dengan dua waktu sekaligus, pagi dan siang.