Aceh Utara Butuh 25 Ribu Vaksin Atasi Wabah PMK

Dalam mangatasi wabah PMK di Aceh Utara membutuhkan 25 ribu vaksin dari 30 pesen dari jumlah populasi hewan ternak dengan rincian 117.800 ekor sapi dan 5.828 ekor kerbau dengan jumlah populasi hewan ternak sebanyak 123.683 ekor.

Ilustrasi - Vaksin PMK (Ist)
Penulis:

ACEH UTARA, READERS – Dinas Perkebunan, Pertenakan dan Kesehatan Hewan (Disbunnak dan Keswan) Aceh Utara menyampaikan bahwa saat ini dibutuhkan 25 ribu dosis vaksin untuk mengatasi wabah Penyakit Mulut Kuku (PMK) di daerah setempat.

“Dalam mangatasi wabah PMK, di Aceh Utara membutuhkan 25 ribu vaksin dari 30 pesen dari jumlah populasi hewan ternak dengan rincian 117.800 ekor sapi dan 5.828 ekor kerbau dengan jumlah populasi hewan ternak sebanyak 123.683 ekor,” kata Sekretaris Disbunnak dan Keswan Aceh Utara Muzakir, Minggu (29/5/2022).

Muzakir menyebutkan, untuk vaksin PMK itu dominan diberikan dari Kementerian Pertanian berdasarkan kebutuhan yang dilaporkan Dinas terkait di masing-masing kabupaten/kota.

“Kita hanya bisa mengusulkan melalui Dinas Pertenakan Aceh untuk diteruskan ke Kementerian," katanya.

Berdasarkan Data Disbunnak dan Keswan) Aceh Utara, hewan ternak pada 27 Mei 2022 yang terinfeksi PMK sebanyak 1.400 ekor, terdiri 1.075 ekor sapi dan 325 ekor kerbau. Sedangkan yang sudah sembuh sebanyak 201 ekor sapi.

Menurut Muzakir dari 27 kecamatan yang ada di Aceh Utara, wabah PMK baru tercatat di 21 kecamatan. Adapun hewan ternak yang paling banyak terinfeksi PMK terdapat di Kecamatan Cot Girek, dengan sejumlah 635 hewan ternak dari jumlah populasi sebanyak 10.630 ekor. Sementara di Kecamatan Lhoksukon terdapat 278 ekor sapi terinfeksi PMK dan ketiga terbanyak terdapat di Kecamatan Tanah Jambo Aye ada 195 ekor.

Selain itu, kata dia, berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan di Balai Veteriner Medan, ada enam ekor hewan ternak positif PMK.

“Untuk saat ini baru enam ekor sampel yang baru bisa kita ambil dan Alhamdulillan, enam ekor itu sudah sembuh,” kata Muzakir.

Terkait Wabah PMK, Muzakir meminta para peternak agar tidak panik dan jika ada kendala segera melapor kepada petugas setempat supaya terus ditangani.

“Adapun yang saat ini dibutuhkan itu injeksi vitamin dan antibiodik,” pungkasnya.

Editor: Rianza Alfandi