AHY Tegaskan Tidak Ada Lagi Dualisme di Partai Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan, tidak ada lagi dualisme di tubuh PD, setelah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menolak mengesahkan kepengurusan ketua umum Moeldoko, hasil KLB Deli Serdang, 5 Maret 2021.
Atas dasar itu, sebut AHY, secara konstitusionalitas Partai Demokrat sah kepengurusan sesuai AD/ART partai hasil Kongres ke-V 2020 lalu - yang telah berkekuatan hukum tetap dan disahkan oleh negara.
Baca Juga:
"Saya tegaskan sekali lagi, tidak ada dualisme ti tubuh Partai Demokrat. Ketua Umum Partai Demokrt yang sah adalah Agus Harimurti Yudhoyono," kata AHY dalam keterangan pers diterima readers.ID, Rabu (31/3/2021).
Kata AHY, dengan adanya keputusan ini Presiden Jokowi telah memenuhi janjinya menegakkan keadilan dan demokrasi di tanah air. "Dalam kasus ini hukum telah ditegakkan dengan sebenar-benarnya dan seadil-adilnya," tukasnya.
AHY juga menyampaikan peristiwa KLB ilegal ini menjadi ancaman serius bagi perkembangan demokrasi dan agenda regenerasi kepemimpinan di partai-partai Indonesia. Karena membangun partai itu tidak mudah, membutuhkan kerja keras, keringat, kegigihan, kesabaran dan derai air mata untuk membesarkannya.
"Tidak sedikit juga orang-orang yang berusaha mencari shot-cut (jalan pintas), termasuk melakukan perampokan partai politik. Untuk itu mari kita terus memperjuangkan kehidupan demokrasi yang sehat dan beradab," jelasnya.
Ia pun mengajak seluruh kader Demokrat untuk melanjutkan perjuangan. Jadikan peristiwa KLB ilegal ini sebagai hikmah dan pelajaran untuk meningkatkan solidaritas dan menjadi momentum untuk bangkit kembali.
"HIndari fitnah dan hoaks. Sampaikan pendapat, terutama di media sosial secara bertanggungjawab," pintanya.
AHY meminta kepada seluruh kader Demokrat agar tidak eforia berlebihan dalam menyambut kemenangan ini. Yang harus dilakukan adalah perkuat silaturrahmi dan koloborasi dengan masyarakat sipil dan segenap elemen bangsa lainnya.
"Ingat, karakter Demokrat sebagai partai yang cerdas dan santun. Harus tetap rendah hati, harus tetap mawas diri," tutupnya.[]