Aminullah Paparkan Strategi Pemberdayaan Masyarakat di Seminar Nasional Mukernas Senat Mahasiswa Se-Indonesia
BANDA ACEH, READERS – Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Aceh H Aminullah Usman tampil gemilang saat menjadi narasumber seminar nasional dalam kegiatan Mukernas Forum Senat Mahasiswa se-Indonesia di Aula Prof Ali Hasyimi, UIN Ar-raniry Banda Aceh, Kamis (9/03/2023).
Dalam kesempatan itu Aminullah memaparkan strategi pemberdayaan masyarakat. Menurutnya, jika dilihat dari jumlah alokasi APBA yang mencapai Rp 14 Triliun pada 2021 dan 2022 lalu, menurutnya sangat tidak logis dan berbanding terbalik dengan kondisi kemiskinan Aceh yang begitu sangat memprihatinkan.
Dimana lagi-lagi Aceh menjadi daerah termiskin di Sumatera dengan persentase angak kemiskinan 14,75% pada tahun 2022 lalu.
"Berdasarkan data BPS tahun lalu, tingkat kemiskinan di Aceh mencapai 14,75%, di Indonesia 9,54% sementara di Kota Banda Aceh berhasil ditekan hingga di angka 7,13%. Untuk pertumbuhan ekonomi Aceh hanya diangka 3,23%, di Indonesia 5,31 % dan kota Banda Aceh 5,53%," jelas Aminullah, mantan Walikota Banda Aceh.
Jika dilihat lebih lanjut, kata Aminullah, pendapatan perkapita provinsi Aceh hanya Rp. 69,2 Juta/tahun, pendapatan perkapita Indonesia Rp. 71 juta/tahun sementara kota Banda Aceh selama kepemimpinan Aminullah pendapatan perkapitanya mencapai Rp. 78 juta/tahun.
"Fakta lainnya, indeks pembangunan manusia (IPM) provinsi Aceh hanya 72,18 %, IPM Indonesia 72,29% dan Banda Aceh berhasil meraih IPM terbaik kedua nasional dengan angka 85,71%. IPM ini sendiri dinilai berbagai indikator meliputi ekonomi, pendidikan dan kesehatan masyarakat," ujar peraih Indeks Pembangunan Manusia Terbaik ke II di Indonesia itu.
Masih kata Aminullah, tingkat kemiskinan di Aceh yang masih tinggi saat ini menjadi persoalan berat dikala dana otsus Aceh semakin berkurang pada tahun 2023, dari angka 2 % dari DAU atau sekitar 7,56 T menjadi 1% dari DAU atau sekitar Rp.3,8 T.
"Untuk itu, pemerintah perlu hadir dan mengambil langkah-langkah solutif untuk mengatasi persoalan kemiskinan dengan mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat. Di antaranya bagaimana meningkatkan dukungan pemerintah berupa sarana dan prasarana, optimalisasi permodalan usaha masyarakat, peningkatan sektor wisata, membuka ruang publik, memberikan dukungan produksi hingga pemasaran, edukasi masyarakat di bidang teknologi dan enterperneurship," sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan Aminullah, pasca diberlakukannya qanun nomor 11 tahun 2018 tentang lembaga keuangan syariah (LKS), peluang untuk memberdayakan masyarakat dengan menghadirkan lembaga keuangan mikro syariah(LKMS) terbuka lebar.
Hal ini penting untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di tingkat mikro dan kecil juga sebaga sarana untuk menjauhkan masyarakat dati praktek rentenir yang bermuatan riba.
"Kita sudah membuktikan, ketika diamanahkan sebagai Walikota Banda Aceh dengan menghadirkan LKMS Mahirah Muamalah Syariah pada 15 Desember 2017 silam. Berdasarkan survei tercatat bahwa dengan kehadiran LKMS ini, pengaruh praktek rentenir di Banda Aceh yang mencapai angka 80% pada tahun 2018 lalu berhasil ditekan hingga hanya 2% pada tahun 2022," ujarnya.
Seiring berkurangnya ketergantungan masyarakat kepada rentenir, sambungnya, maka tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat pun bertahap mengalami peningkatan, dan angka kemiskinan Banda Aceh menjadi satu-satunya daerah di Aceh yang berada di zona hijau kemiskinan.
Sehingga, LKMS dapat dijadikan salah satu solusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan menekan angka kemiskinan. Apalagi, khususnya untuk UMKM, kebutuhan permodalan usahanya juga relatif kecil berkisar Rp. 5-20 jutaan, sementara perbankan tidak menyediakan pembiayaan kecil seperti itu dan cenderung dalam skala yang lebih besar.
"Makanya diperlukan hadirnya LKMS sebagai solusi untuk permodalan/pembiayaan bagi masyarakat kecil dan mikro," paparnya lagi.
Tidak hanya itu, Aminullah juga memaparkan berbagai strategi yang dilakukan untuk memberdayakan masyarakat dalam rangka peningkatan ekonomi dan menekan angka kemiskinan di bawah dua digit selama memimpin ibukota Provinsi Aceh itu.
Pada kesempatan itu, Aminullah juga melakukan memberikan hadiah kepada mahasiswa yang berhasil menjawab pertanyaan yang dilontarkannya.
Sumber: rilis