ARC USK Berharap Pemerintah Aceh Perhatikan Program Atsiri

Ilustrasi - Tanaman nilam, di Aceh Besar (ANTARA/HO/ARC USK)
Penulis:

Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK) berharap Pemerintah Provinsi Aceh memberikan perhatian terhadap program atsiri seperti tanaman nilam.

"Kita berharap pemerintah memberi perhatian yang lebih besar kepada program atsiri," kata Ketua ARC USK, Syaifullah Muhammad, pada Senin (25/10/2021) dilansir dari Antara.

Syaifullah mengatakan, pemerintah perlu memperhatikan komoditi atsiri karena dinilai minyak yang dihasilkan tersebut bisa menjadi salah satu pendapatan masyarakat.

"Dapat membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakat, dengan adanya pendapatan yang berkelanjutan," ujarnya.

Selain kepada pemerintah, ketua ARC USK itu juga meminta dan mengimbau kepada dunia usaha untuk dapat melakukan transaksi perdagangan dengan membeli minyak nilam bagus, sehingga bisnisnya keberlanjutan.

Atsiri dikatakannya, merupakan salah satu produk komoditas ekspor yang sangat membantu perekonomian masyarakat Aceh dan juga negara.

"Jadi bukan cuma Aceh, karena Indonesia adalah negara ketiga terbesar atsiri dunia, jadi itu penting sekali," ucanya.

Syaifullah menjelaskan, minyak atsiri seperti nilam bukan hanya digunakan membuat parfum saja, melainkan juga untuk produksi wangi-wangian lain seperti pengharum ruangan, pembersih lantai, sabun, industri farmasi hingga aroma terapi.

"Maka dari itu kita berharap masyarakat juga bisa meningkatkan kinerja menanam nilam dengan baik serta komoditi atsiri lainnya," harap Syaifullah.

Pernah diberitakan sebelumnya, ARC USK memenuhi permintaan ekspor minyak nilam ke Prancis sebanyak 1 ton dalam 2021. Ekspor minyak nilam tersebut juga berbarengan dengan minyak pala sekitar 1,2 ton, dan pengirimannya tidak melalui pelabuhan dari Aceh, melainkan lewat Belawan, Sumatra Utara.[mu]