ARC-USK Implementasikan Pewarisan Pengetahuan Bersama SMK-PP Saree

“Salah satu butir kerjasama itu adalah keterlibatan pakar-pakar yang dimiliki ARC-USK di dalam proses pembelajaran di SMK-PP Saree tersebut. Seperti yang kita lakukan kemarin mengutus Prof. Rina menjadi panel ahli atau assesor didalam proses sertifikasi pembibitan nilam yang dilakukan di sekolah SMK Saree,”  ujar Syaifullah.

Prof.Dr.Ir.Rina Sriwati, M.Si, Katua Divisi Riset dan Pengembangan ARC-USK dan  Ketua Program Studi Doktor Ilmu Pertanian Pascasarjana USK, tengah mengampu seorang siswi SMK-PP Saree tentang nilam.
Penulis:

ACEH BESAR, READERS — Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK) terus meluaskan mata rantai pengembangan kapasitas internal maupun eksternal.

Sejalan dengan cita-citanya, ARC-USK yang diresmikan 8 Desember 2016, membuat terobosan dan pengembangan kapasitas berupa penguatan kelembagaan untuk mendukung serta memperkuat agroindustri di Aceh, khususnya komoditas nilam.

Demikian disampaikan oleh Prof.Dr.Ir.Rina Sriwati, M.Si, Katua Divisi Riset dan Pengembangan ARC-PIUPT Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (USK), ketika diwawancarai Readers.ID, Minggu (20/3/2022), terkait dengan dukungan ARC-USK untuk penguatan kapasitas kelembagaan.

Menurut Prof. Rina yang juga Ketua Program Studi Doktor Ilmu Pertanian, Pascasarjana USK ini, yang dilakukan ARC-USK sudah menjadi bagian penting dan imlpementasi dari startegi ARC-USK, yaitu penguatan kelembagaan, pembangunan inklusif berkelanjutan dengan pendekatan inovasi Penta Helix.

“Selama ini kehadiran ARC-USK banyak didukung oleh pihak lain juga. Ini sangat mendukung kerja-kerja ARC. Hal ini juga sangat sejalan dengan strategi ARC dalam mendorong industri nilam Aceh melalui inovasi Penta Helix. Strategi ini melibatkan pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi dan masyarakat untuk bergerak sinergis dalam mendukung kembali bangkitnya nilam Aceh. Jadi sebagai pusat riset khusus tentang Atsiri di Aceh ini menjadi sangat penting kami perhatikan,” ujar Prof.Rina.

Prof. Rina yang juga alumni Kyoto University - Jepang dan memiliki kepakaran di Bidang Pertanian khususnya Hama dan Penyakit Tanaman itu mengurai, salah satu bentuk strategi tersebut seperti yang digelar ARC USK bersama Jurusan Agribisnis Tanaman Perkebunan SMK-PPN Saree, dalam bentuk membantu Uji Kompetensi Keahlian (UKK) bagi siswa kelas XII yang merupakan bagian dari memenuhi target dan output kurikulum SMK-PP Saree.

Prof.Dr.Ir.Rina Sriwati, M.Si, Katua Divisi Riset dan Pengembangan ARC-USK dan
Ketua Program Studi Doktor Ilmu Pertanian Pascasarjana USK, bersama siswa-siswi SMK-PP Saree

Prof. Rina mengatakan, para siswa-siswi MK Sare Jurusan Agribisnis Tanaman Perkebunan ini sebelum menamatkan sekolah wajib mengikuti uji kompetensi keahlian. Dalam hal ini keahlian melakukan pembibitan nilam. Mereka sudah belajar secara teori dan praktik selama 3 tahun  belajar di sekolah, dan sudah mampu mempraktekkan secara baik dan benar. 

“Namun masih ada beberapa kompetensi dasar terutama tentang hama dan penyakit tanaman khususnya nilam masih perlu ditingkatkan lagi mengingat salah satu faktor penting keberhasilan pembibitan dan penamanam nilam adalah pehamanan tentang hama dan penyakit diawal tanam kususnya di bibit.,” ujar Prof. Rina.

Oleh sebab itu kolaborasi dengan ARC-USK merupakan langkah yang tepat dimana para ahli dibidang nilam dari hulu dan hilir yang dimiliki ARC-USK, bisa membagi ilmu kepada meraka.

Prof.Dr.Ir.Rina Sriwati, M.Si, Katua Divisi Riset dan Pengembangan ARC-USK dan 
Ketua Program Studi Doktor Ilmu Pertanian Pascasarjana USK, bersama siswa-siswi SMK-PP Saree

“Ilmu pengetahuan dan inovasi dibidang nilam ini dapat  ditransfer kepada siswa SMK-PP Saree. kita ketahui SMK-PP Saree merupakan salah satu aset terbesar dalam kemajuan pengembangan pertanian, karena sistem pembelajaran yang dominan praktek dengan alih teknologi ini merupakan modal dasar bagi siswa menuju ke petani milenial harapan masa depan,” ucap Prof. Rina lagi

Dalam kesempatan yang sama, Kepala SMK-PP Saree Muhammad Amin menyebutkan, kerjasama yang dilakukan pihaknya bersama ARC-USK dalam bentuk Uji Kompetensi Keahlian bagi siswa kelas XII mulai yang berlangsung 15 - 17 Maret 2022. 

“Ini merupakan bagian penting pengujian dalam memenuhi tuntutan kurikulum pada Jurusan Agribisnis Tanaman Perkebunan SMK-PPN Saree . Kami berkolaborasi dengan Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala ,” ujarnya.

Amin mengatakan, siswa yang diuji berjumlah 14 orang. Sementara Proses assessment terhadap 14 siswa Agribisnis Tanaman Perkebunan ini dimulai dari ujian tulis untuk penguasaan pengetahuan mengenai budidaya nilam, yang dilanjutkan dengan ujian praktik di lapangan, bagaimana memilih, melakukan penyetekan, menyiapkan media tanam, pembibitan, perawatan bibit, hingga penanaman pada lahan kebun SMK-PPN Saree.

Selain itu kata Amin, pihaknya merasa senang karena telah mengantongi Memorandum Of Understanding (MoU) yang ditanda tangani dengan Ketua ARC-USK, Dr. Syaifullah Muhammad sejak 2020. Hingga kini pihaknya aktif melakukan kolaborasi tidak hanya dalam peningkatan kompetensi siswa dan guru, namun juga melalui pelatihan dan guru tamu pada program-program pengabdian masyarakat Desa binaan ARC-USK untuk program Desa Wisata Inovasi Geunara, Genteut Aceh Besar.

“Kehadiran Prof. Dr. Rina Sriwati dari Tim ARC-USK selaku asesor yang menguji kompetensi para siswa di bidang tanaman pertanian perkebunan sangat penting menentukan keberhasilan pembibitan nilam.  Selain itu juga penjelasan tentang pengetahuan hama dan penyakit serta teknik pembimbitan merupakan topik penting yang menjadi konsentrasi dalam pengujian di sekolah kami,” kata Amin.

Selain Prof. Rina, kegiatan ini melibatkan penguji internal yang terdiri dari Azhar, SP selaku Ketua kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan, Rusdi, SP., MP Waka Akademik dan Ernawati, SP Guru Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan.

Dukungan ARC-USK Untuk Pewarisan Pengetahuan

Sementara dalam kesempatan yang berbeda, Kepala Atsiri Research Center (ARC) - PUIPT Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala Dr. Syaifullah Muhammad, M.Eng mengatakan, keterlibatan ARC didalam pengembangan kurikulum sekolah sebenarnya bahagian dari implementasi master plan industri nilam di Aceh yang dibuat tahun 2017.

“Salah satunya adalah pada sub-sistem pendukung. Dimana kita memerlukan pewarisan pengetahuan terhadap generasi yang akan datang tentang nilam. Sehingga nilam itu bisa dilestarikan dari sejak dulu kepada generasi yang akan datang. Tentu saja salah satu sarana yang paling efektif adalah dunia pendidikan,” ujar Syaifullah.

Ia juga menjelaskan, sebetulnya ARC-PUIPT Nilam Aceh USK dalam master plan itu berkeinginan untuk untuk mendidikan Sekolah Vokasi Nilam di Aceh. Tetapi mendirikan sekolah bukanlah suatu hal yang mudah. Hingga akhirnaya di tahun 2020 ARC-PIUPT Nilam Aceh USK melakukan MoU dengan SMK-PP Saree, dan banyak hal yang telah dilakukan.

Kepala Atsiri Research Center  (ARC) - PUIPT Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala Dr. Syaifullah Muhammad, M.Eng.

“Salah satu butir kerjasama itu adalah keterlibatan pakar-pakar yang dimiliki ARC-PIUPT Nilam Aceh USK di dalam proses pembelajaran di SMK-PP Saree tersebut. Seperti yang kita lakukan kemarin mengutus Prof. Rina menjadi panel ahli atau assesor didalam proses sertifikasi pembibitan nilam yang dilakukan di sekolah SMK Saree,”  ujar Syaifullah.

Selain itu menurut Syaifullah, sebelumnya ARC-PIUPT Nilam Aceh USK juga telah melakukan berbagai kegiatan dengan SMK-PP Saree, yaitu melakukan pelatihan terhadap siswa, guru, terhadap produk turunan pembibitan dan lainnya.

“Ini kita harapkan menjadi bahagian dari implemtasi master plan nilam Aceh yang memang sangat diperlukan untuk seluruh masyarakat, agar nilam itu semakin berkembang dan semakin bisa berdampak kepada kesejahteraan masyarakat di Aceh,”  kata Syaifullah.

Seperti diketahui, ARC-PIUPT Nilam Aceh USK terus memberikan kontribusi positif dalam mendukung kebangkitan nilam Aceh. Berbagai program inovatif berhasil diimplementasikan pusat riset USK diantaranya, pengembangan fraksinasi nilam, pembangunan green house, pemberdayaan masyarakat, menghadirkan desa wisata nilam, serta turut terlibat dalam pembuatan dokumen Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Nilam Aceh, serta memberikan dukungan kepada pihak eksternal.