Arsul Sani Resmi Jadi Hakim Konstitusi, Miliki Kekayaan Rp31 M
JAKARTA, READERS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik politikus senior Arsul Sani menjadi Hakim Konstitusi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Arsul Sani dilantik sebagai Hakim Konstitusi berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 102 P Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Hakim Konstitusi yang diajukan oleh DPR. Keppres tersebut ditetapkan pada 24 Oktober 2023.
Mengutip laman Mahkamah Konstitusi RI, Arsul diajukan DPR sebagai Hakim Konstitusi menggantikan Wahiduddin Adams yang memasuki pensiun pada 17 Januari 2024.
Arsul yang lahir di Pekalongan, 8 Januari 1964 merupakan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebelum diajukan menjadi hakim konstitusi.
Arsul mengenyam pendidikan dasar hingga sekolah menengah atas di kota kelahirannya, kemudian melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Ia melanjutkan studinya dengan menempuh pendidikan Magister Komunikasi di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi The London School of Public Relations, lalu merampungkan pendidikan Doktor dengan jurusan Justice & Policy di Glasgow Caledonian University.
Arsul memberikan kontribusi dalam dunia hukum dan politik Indonesia, mulai dari aktif dalam berbagai organisasi hingga Lembaga Bantuan Hukum.
Bukan hanya itu, perjalanan panjang Arsul sebagai politisi terbukti dengan mengemban sejumlah jabatan di DPR dan MPR
Miliki Harta Rp 31 M
Adapun mengutip Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHPN), Arsul terakhir melaporkan kekayaan pada 31 Desember 2022.
Dia tercatat memiliki total harta senilai Rp 31,22 miliar, setelah dikurangi utang Rp 2,72 miliar. Hampir 100% kekayaan Arsul dalam bentuk tanah dan bangunan.
Mengutip LHKPN 2022, tanah dan bagunan Arsul senilai Rp 30,81 miliar yang tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Tanah dan bangunan miliknya yang paling berharga berada di Jakarta Pusat dengan nilai Rp 9,22 miliar.
Selain itu, seperti dilansir CNBC Indonesia, Kamis (18/1/2024), ada pula tanah dan bangunan seluas 220 meter persegi dan 300 meter persegi di Jakarta Barat senilai Rp 8 miliar.
Pada bagian alat transportasi dan mesin, Asrul melaporkan hanya memiliki mobil Honda Accord (2013) dan dan sepeda motor Honda (2013) dengan total nilai Rp 287 juta.
Selain itu, Arsul juga melaporkan harta bergerak lainnnya senilai Rp 124,25 juta, surat berharga Rp 56 juta, serta kas dan setara kas Rp 2,67 miliar.[MN]
Editor: M. Nur
Sumber: Antara, CNBC Indonesia