Bappenas dan Kemenkop Kunjungi Desa Wisata Inovasi Nilam di Aceh

Penulis:

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) serta Kementerian Koperasi (Kemenkop) Republik Indonesia mengunjungi Desa Wisata Inovasi Nilam di Gampong Geunteut, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar. Kunjungan itu dalam rangka untuk Major Project Nilam Aceh.

Perwakilan Tim Penilai dari Kementerian Bappenas Ely Dinayanti menyampaikan, pihaknya ingin melihat secara langsung potensi dan program nilam yang selama ini sudah dijalankan di Aceh.

Selain itu, ia juga ingin mendeteksi problem yang dihadapi dan kemungkinan untuk mengatasi masalah dari program binaan Atsiri Research Center (ARC)-Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUIPT) Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (USK) tersebut.

"Kami lihat yang dilakukan ARC-USK bisa menjadi rujukan untuk menjalankan major project nilam, karena sudah lengkap programnya dari hulu ke hilir. Pemerintah melalui dinas-dinas terkait juga antusias memaparkan rencana program nilam di daerah masing-masing" kata Ely, dalam keterangan tertulis yang diterima, pada Rabu (10/11/2021).

Gampong Geunteut dalam beberapa bulan terakhir dijadikan binaan oleh ARC-PUIPT Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (USK) dengan nama Geunara (Geunteut Nilam Aceh Raya) untuk mengembangkan program inovasi nilam secara terpadu daridari bibit hingga produk akhir dengan kemasan atau from seed to seal.

"Hari ini kami lihat sendiri di Geunara, bagaimana kerja sama masyarakat petani, penyuling sampai dengan ibu-ibu PKK membuat produk turunan nilam dengan bimbingan ARC. Ini sesuatu yang baik sekali, di mana masyarakat bisa terlibat langsung dalam program ekonomi produktif untuk membangkitkan ekonomi keluarga," pungkas Ely.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Helvizar Ibrahim yang turut hadi di Geunara juga menyampaikan kegembiraannya atas baiknya kerja sama dari berbagai pihak.

"Hari ini kita bicara siapa menguatkan siapa, bukan siapa melemahkan siapa. Semua pihak harus bersatu padu untuk mensukseskan major project yang digagas oleh Bappenas dan Kemenkop," ucap Helvizar.

Sebelumnya Tim Bappenas, Kompak dan Kemenkop juga berkunjung ke Universitas Syiah Kuala yang disambut langsung oleh Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Samsul Rizal di Ruang Meeting VIP AAC Dayan Dawood, pada Senin (8/11/2021). Tim juga berkunjung ke fasilitas fraksinasi dan rumah produksi ARC.

Rektor USK, Samsul Rizal menyampaikan apresiasi terhadap Bappenas dan Kemenkop yang telah memilih Aceh sebagai salah satu major project untuk komoditi nilam di Indonesia.

Ia mengatakan, nilam Aceh memiliki sejarah panjang, sudah terbukti dan diakui oleh dunia internasional sebagai nilam yang terbaik di dunia, karena keunikan karakteristiknya.

"Oleh sebab itu dukungan pemerintah pusat lintas kementrian menjadi sangat penting untuk membangkan jalan baru nilam Aceh yang berkeadilan untuk semua," kata Samsul Rizal.

Ada beberapa program yang saat ini dilaksanakan di Geunara, yaitu pembibitan nilam di bawah Koordinator Prof Rina Sriwati didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USK dan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) serta Unit Penyulingan, Koordinator Dr Suhrawardi Ilyas dengan dukungan ARC dan BRIN.

Selanjutnya, program Fertigasi Nilam (Feritilisasi Irigasi), Koordinator Dr Farid Mulana serta Rumah Kompos, koordinator Dr Essy Harnelly, masing-masing dengan dukungan BRIN.

Kemudian berbagai program pelatihan dengan koordinator, Suraiya Kamaruzzaman. Seperti pelatihan pembibitan, budidaya, panen dan pasca panen, penyulingan, pengembangan produk turunan, penguatan kelembagaan petani.

Selain itu juga ada program dukungan biaya kerja dan pembelian minyak nilam dari Koperasi Inovasi Nilam Aceh (Inovac) serta program desa wisata (deswita) nilam di bawah koordinator Frisca Erwan.[mu]