Begini Cerita Pasukan Elit Israel Brigade Golani Dibantai Hamas
Ketika pasukan IDF memasuki salah satu bangunan, pejuang Hamas menyergap, lalu melemparkan granat, meledakkan alat peledak, dan menembaki mereka.
YERUSALEM, READERS – Setidaknya sepuluh anggota Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Force/IDF) dinyatakan tewas dibantai Hamas dalam serangan pada Selasa (12/12/2023) lalu di Jalur Gaza. Lima dari mereka berasal dari satuan elit Brigade Golani.
Media The Times of Israel melaporkan, berdasarkan keterangan terbaru IDF pada Rabu (13/12/2023), disebutkan 10 tentara IDF yang tewas itu termasuk dua perwira senior Israel. Sembilan dari mereka gugur dalam penyergapan mematikan oleh pejuang Hamas.
IDF menyebutkan mereka yang tewas dalam pertempuran di jantung Kota Shejaiya yakni dua perwira senior Kolonel Itzhak Ben Basat (44) Kepala Tim Komandan Brigade Golani dan Letnan Kolonel Tomer Grinberg (35) yang Komandan Batalyon ke-13 Brigade Golani.
Berikutnya empat tentara Brigade Golani yang tewas di antaranya komandan kompi di Batalyon ke-13 Mayor Roei Meldasi (23), komandan kompi Batalyon ke-51 Mayor Moshe Avram On (23), prajurit di Batalyon ke-51 Sersan Achia Daskal (19), dan komandan peleton Batalyon 51 Kapten Liel Hayo (22).
Prajurit lainnya adalah Sersan Eran Aloni (19) dari Batalion ke-51, Mayor Ben Shelly (26) komandan regu di Unit 669 Angkatan Udara Israel, dan Sersan Satu Rom Hecht (20) juga dari Unit 669.
Masih menurut The Times of Israel, berdasarkan penyelidikan awal pada Selasa malam, tentara infanteri dari Brigade Golani yang bekerja sama dengan pasukan lapis baja dan teknik, sedang melakukan operasi pencarian di Kasbah atau jantung Shejaiya. Wilayah ini telah lama dibidik sebagai salah satu benteng Hamas yang paling kuat di Gaza utara.
Pasukan awal yang terdiri atas empat tentara memasuki kompleks tiga bangunan yang diyakini telah ditinggalkan.
Mereka mengelilingi sebuah halaman untuk melakukan pencarian dan menemukan pintu masuk terowongan.
Ketika pasukan IDF memasuki salah satu bangunan, pejuang Hamas menyergap, lalu melemparkan granat, meledakkan alat peledak, dan menembaki mereka.
Keempat tentara itu disambar peledak di dalam gedung. Tembakan dari luar bangunan juga tidak berhenti.
Pada tahap ini, kelompok pasukan kedua yang berada di luar mencoba menghubungi mereka. Tetapi kontak dengan perwira pasukan terputus.
Komandan setempat kemudian memulai prosedur darurat di tengah kekhawatiran para prajurit itu bisa saja ditangkap.
Beberapa perwira senior Golani segera memimpin pasukan ke daerah tersebut, termasuk Ben Bassat, yang memimpin operasi penyelamatan Grinberg dari Batalion ke-13 dan dua komandan batalion lainnya. Mereka membuat perimeter untuk memberikan perlindungan kepada pasukan penyelamat.
Grinberg memimpin gerakan pengepungan dari utara, sementara komandan batalion pengintai Golani melakukan hal yang sama dari selatan. Komandan Batalion ke-53 Brigade Lapis Baja ke-188 melakukannya dari sisi yang lain.
Selama upaya penyelamatan, pasukan berada di bawah tembakan terus-menerus dari para pejuang Hamas di dalam gedung. Pejuang Hamas juga melemparkan granat dan memicu beberapa ledakan besar.
Pasukan penyelamat berhasil mencapai kelompok awal yang terdiri atas empat tentara. Mereka menemukan, semua anggota kelompok tersebut telah terbunuh.
Selama pertempuran ini, dua tentara dari tim pencarian dan penyelamatan elite Unit 669 Angkatan Udara Israel terbunuh saat mereka mencoba masuk ke dalam kompleks. Di saat inilah Grinberg diduga tewas tertembak.
Sementara itu, Sersan Kepala Oriya Yaakov (19) dari Batalion 614 Korps Teknik Tempur tewas dalam sebuah insiden terpisah di Gaza utara. Pihak militer mengatakan, tiga tentara lainnya mengalami luka serius.
Pasukan Elit Golani
Brigade Golani adalah satuan angkatan bersenjata pertama dalam sejarah IDF yang dibentuk pada 22 Februari 1948.
Brigade Golani didirikan untuk memenangkan Perang Kemerdekaan Israel. Setelah 67 tahun berdedikasi, brigade infanteri ini mampu mengklaim keberhasilan dalam semua konflik bersenjata.
Mengutip laman resmi IDF, Brigade Golani adalah pasukan elit Israel yang pernah terlibat dalam sejumlah konflik mulai dari Perang Kemerdekaan Israel, Perang Yom Kippur, Operasi Entebbe, dan Perang Lebanon Kedua.
Brigade Golani terdiri dari empat batalyon, yakni tiga batalyon tradisional: HaBokim HaRishonim, Barak, dan Gideon; dan satu batalyon pengintai.
Batalyon pengintai merupakan satu-satunya batalyon yang tidak punya nama khusus. Misi regu ini dirahasiakan.
Prajurit yang tergabung dalam batalyon ini harus melalui tes fisik dan mental yang sulit. Seluruh tentara yang tergabung merupakan prajurit Israel yang paling bugar.[HSP]
Editor: Hendra Syahputra
Sumber: Dari Berbagai Sumber