Pasien Baru Covid-19

Bertambah 87 Orang di Aceh

Kasus harian tertinggi kali ini berasal dari warga yang berdomisili di Kota Banda Aceh. SAG juga menyebutkan warga Banda Aceh yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 73 orang, sisanya tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Aceh. Kabupaten/kota yang melaporkan penambahan kasus baru harian meliputi Pidie sebanyak tiga orang, Aceh Tamiang dan Aceh Besar, sama-sama dua orang. 

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG) (Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh)
Penulis:

Banda Aceh - Pasien Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 di Aceh bertambah sebanyak 87 orang. Penderita baru ini terkonfirmasi positif berdasarkan hasil pemeriksaan swab dengan metode Real Time-Polymerase Chain Reacton (RT-PCR) untuk mendeteksi virus corona. Jika diakumulasikan maka untuk sementara kasus aktif di Aceh bertambah menjadi 175 orang, dan satu orang meninggal dunia. 

Demikian disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG) secara tertulis kepada media massa di Banda Aceh, Selasa (8/2/2022). 

Ia mengatakan kasus harian tertinggi kali ini berasal dari warga yang berdomisili di Kota Banda Aceh. SAG juga menyebutkan warga Banda Aceh yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 73 orang, sisanya tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Aceh. Sementara katanya lagi, kabupaten/kota yang melaporkan penambahan kasus baru harian meliputi Pidie sebanyak tiga orang, Aceh Tamiang dan Aceh Besar, sama-sama dua orang. 

Penelusuran informasi hari ini kata SAG menemukan data baru berupa penambahan kasus harian positif Covid-19 dari Langsa, Aceh Utara, Aceh Tengah, Bireuen, Aceh Barat, Nagan Raya, dan dari Aceh Singkil, masing-masing sebanyak satu orang. Meski kasus baru terdeteksi satu orang, namun warga di daerah tersebut diharapkan tetap waspada dan lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan. 

“Jangan dianggap enteng, satu kasus baru berpotensi menularkan kepada orang lain apabila kontak erat tidak mau diperiksa atau memeriksakan dirinya kepada petugas kesehatan terdekat,” katanya. 

Karena itu SAG menghimbau kepada anggota keluarga atau kerabat dari penderita untuk melakukan pemeriksaan kesehatan untuk deteksi dini. Semakin cepat diketahui seseorang terinfeksi virus corona kian mudah memutuskan rantai penularannya dan lebih mudah menyembuhkannya. Rantai penularan dapat diputuskan dengan isolasi mandiri sesuai protokol dan tidak berkeliaran di ruang publik, katanya. 

SAG melaporkan kasus aktif Covid-19 di Aceh kini sudah mencapai 175 orang. Tiga orang sedang dirawat di Rumah Sakit Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh. Sedangkan kasus positif asimtimatik lainnya melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. 

Masyarakat setempat seyogyanya memberi dukungan moral dan material kepada jirannya yang sedang sakit supaya isolasi mandiri itu dapat dijalani secara sempurna. Pandemi Covid-19 seyogyanya mendorong kita untuk saling peduli, saling membantu, dan saling melindungi untuk kemaslahatan bersama, tambahnya.  

Akumulasi kasus 

Akumulasi kasus untuk Selasa, 8 Februari 2020, kata SAG, total kasus Covid-19 di Aceh  sudah mencapai 38.627 orang. Pasien yang sembuh atau penyintas Covid-19 di Aceh sebanyak 36.383 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia 2.068 orang, sejak Pandemi Covid-19 melanda Aceh akhir Maret 2020 lalu. 

Pasien Covid-19 yang dilaporkan sembuh bertambah sebanyak tiga orang, yang meliputi warga Banda Aceh sebanyak dua orang dan satu lagi warga Aceh Tamiang. Sedangkan satu orang warga Banda Aceh dilaporkan meninggal dunia dalam 24 jam terakhir. 

“Kita doakan penderita Covid-19 yang sedang menjalani perawatan segera sembuh,”  tutupnya.

Klaster baru penyebaran covid-19

Sementara itu, Universitas Syiah Kuala kembali menerapkan kegiatan perkuliahan secara daring hingga tanggal 20 Februari 2022. Rektor USK Prof. Dr. Samsul Rizal, M.Eng., IPU. Asean-Eng mengatakan, keputusan ini merupakan respon USK terkait perkembangan kasus Covid-19 di lingkungan kampus ini.

Tim Satgas Covid-19 USK telah menerima laporan dari beberapa fakultas, tentang adanya mahasiswa yang terpapar positif Covid-19 dengan kasus bergejala dan tidak bergejala. Karena itulah, USK langsung melakukan tracing kasus positif tersebut.

Pemberlakuan dan penerapan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai Covid-19 di USK

Dari hasil tracing tersebut, ternyata 59% positif Covid-19 dari 102 mahasiswa yang dites swab PCR. Saat ini semua mahasiswa yang positif tersebut, sudah dikarantina di Asrama Mahasiswa dengan blok terpisah. Tim Kesehatan USK juga terus memantau kondisi kesehatan mereka.

Karena itulah, menyikapi perkembangan tersebut, maka USK telah menetapkan beberapa kebijakan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 ini khususnya di lingkungan kampus. Kebijakan tersebut di antaranya adalah, kegiatan perkuliahan dan seminar/sejenisnya dialihkan sepenuhnya secara daring.

“Ini adalah upaya kita untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Saya memahami ini tidaklah mudah, tapi keputusan ini adalah untuk kesehatan dan keselamatan kita bersama,” ucap Rektor.

Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal., M.Eng.

Adapun kebijakan lainnya terkait hal ini adalah, kegiatan praktikum/skill lab/penelitian lab/sejenisnya,  dapat dilaksanakan secara luring dengan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat dan kapasitas 50%.
 
USK juga membatasi kehadiran tenaga kependidikannya maksimal 75%.  Semua kegiatan kemahasiswaan di luar kampus juga tidak dibenarkan. Sedangkan kegiatan di dalam kampus, masih dapat dilaksanakan jika dilakukan secara daring.

“Keputusan ini berlaku sampai tanggal 20 Februari 2022, dan dievaluasi sesuai dengan perkembangan kasus Covid-19,” ucap Rektor.

Terkait hal ini pula, Rektor mengatakan, seluruh civitas akademika USK sangat disarankan untuk mendapatkan vaksinasi ketiga (booster) di layanan vaksinasi pemerintah atau di Rumah Sakit Pendidikan USK. Lalu bagi yang bergejala, dapat berkonsultasi ke pusat layanan kesehatan terdekat atau ke Rumah Sakit Pendidikan USK (Hotline Covid-19 RSP USK +62 811-6819-975).“

Dan paling penting, kita harus selalu mematuhi protokol kesehatan. Terus berusaha dan berdoa kepada Allah, semoga wabah ini segera berakhir,” ucapnya.

Sumber: Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, USK