Aceh Art Festival 2022

Putri dan Bisnis Brownies Dimasa Pandemi

Generasi milenial secara tidak langsung didorong mampu menggali kreativitas individu untuk membangun ekonomi lebih produktif. Meskin dengan keterbatasan namun banyak diantara mereka yang mencari celah untuk terus bangkit meningkatkan pendapatan ekonomi.

Wenmyandalusia bersama dua rekannya di Aceh Art Festival 2022, kampus Abulyatama Aceh Besar. Jum'at 25 Februari 2022 malam. (Readers.ID/Junaidi) (Readers.ID/Junaidi)
Penulis:

Era Pandemi Covid 19 membuat gerak manusia sempit dan cukup terbatas. Namun tidak membuat semua manusia mau bertahan untuk berada di titik aman keterbatasan itu, apalagi anak muda.

Berbisnis dimasa sulit, mungkinkah? Tentu saja mungkin bagi yang semangat dan cekatan. belajar dan mewujudkan impian menjadi kenyataan.

Memang benar, generasi milenial secara tidak langsung didorong mampu menggali kreativitas individu untuk membangun ekonomi lebih produktif. Dengan keterbatasan ini banyak diantara mereka yang mencari celah untuk terus bangkit meningkatkan pendapatan ekonomi. 

Narasi diatas benar-benar dirasakan oleh seorang Putriawan Miko Seniara Andalusia salah satunya. Perempuan 23 tahun dari Aceh ini terus membangun relasi dan peluang mencari penghidupan di era pandemi.

Beragam kegiatan dan aktivitasnya tidak lepas dari usaha mandiri ala milenial.

Wenmyandalusia bersama dua rekannya di Aceh Art Festival 2022, kampus Abulyatama Aceh Besar. Jum'at 25 Februari 2022 malam. (Readers.ID/Junaidi)

Dalam kesehariannya, Putri atau akrab disapa Wenmy ini banyak meluangkan waktunya untuk mengembangkan usaha kecilnya dibidang bisnis kuliner Brownies dan cake. 

Sejak menyelesaikan kuliah tahun 2020 dari jurusan Ekonomi Pembangunan kampus USK Banda Aceh, dirinya terus menekuni dan menyiapkan pesanan-pesanan konsumen dari berbagai wilayah di Aceh dan Sumatera. 

Dengan memanfaatkan modal kurang lebih satu juta dan skill yang ada, produk Andalusia Brownie ini pun menghasilkan banyak varian, seperti Fudgy Brownies, Cheesecake Brownies, Red Velved Cheesecake Brownies, Choux, Éclair, Klepon Cake, Mocca Cake, Cinnamon Roll, Burnt Cheesecake, Cheesetart, dam Spaghetti Brulle.

Tangkapan layar instagram andalusia.brownie menampilkan jenis-jenis brownies dan cake karya Wenmy andalusia. (Readers.ID/Junaidi)

Putri menyebut, sejauh ini pesanan Brownies dan Cake ini telah banyak dipesan oleh konsumen dari berbagai wilayah di Aceh dan Medan Sumatera Utara. Selebihnya di Aceh seperti di Banda Aceh, Meulaboh, Tapak Tuan Aceh Selatan, Perlak dan daerah-daerah lainnya di Aceh.

“Awalnya memulai bisnis ini hanya karena ingin membuat kue sehari-hari saja di rumah,” kata Putri, saat readers.ID mengawali cerita pada kegiatan Aceh Art Festival 2022 di kampus Abulyatama. Jum’at (25/2) malam.

Kemudian, lanjut Putri, dicobain ke teman-teman, rupanya mereka pada suka dan nagih. Kebetulan saat itu (tahun 2021) sebelum lebaran Haji (Idul Adha), jadi banyak temen-temen yang pada pesan kesukaan mereka.

“Alhamdulillah udah banyak yang mesan, dan mulailah membuka dan mengembangkan usaha ini,” ujar Putri.

Putri mengisahkan, melejitnya pemesanan kue yang dia buat berawal dari selebram Aceh yang mempromosikanakun Instagrammilik putri “andalusia.brownie”.

“Tahun 2021, ada beberapa selebgram di Aceh yang mempromosikan, secara free, sehingga folower Andalusia Brownie meningkat naik,” katanya.

Hingga kini, instagram Andalusia Brownie telah mencapai 12.7K followers.

Tangkapan layarnstagram andalusia.brownie menampilkan jumlah followers capai 12.7K. (Readers.ID/Junaidi)

Perkembangan berikutnya, Andalusia memantapkan niat dan mulai mengikuti dan membuka membazar usaha cake buatannya ke anak-anak anak muda. Karena target pasarnya pasar ibu-ibu dan kalangan anak muda.

Untuk omset bersih yang dihasilkan dari usaha miliknya ini dalam sebulan mencapai 10 sampai 15 juta. Putri merincikan, dalam sehari hasil bersih yang diperolah dari bisnisnya ini bisa mencapai 500 sampai 800 ribu rupiah.

Dalam sehari, Putri dapat memproduksi kue yang besar mencapai 15 pcs. Sementara untuk harga satunya dibandrol mencapai 90 hingga 120 ribu.

tangkapan layar  instagram andalusia.brownie menampilkan jenis-jenis brownies dan cake karya Wenmyandalusia. (Readers.ID/Junaidi)

Dikatakan, untuk sistem penjualan, Putri memulai promosi lewat Instagram dengan mengabarkan bahwa kue ini ready atau gak, kemudian juga melalui pemesanan sebelum H-1.

“Kalau memang ada kita kasih, kalau gak ada kita tawarkan kalau besok bagaimana gitu,” tambahnya.

Sejauh ini usaha Putri masih di produksi dari rumah di Lhongcut, Kota Banda Aceh. Namun kedepan ia juga telah memiliki rencana untuk membangun toko bakkerynya.

Kemungkinan ia akan membukanya pada tahun 2023 medatang. Kini ia sedang menyiapkan dan mematangkan konsep terbaiknya. 

Selama ini, untuk toko sendiri, Andalusia memanfaatkan medsos sebagai mediasi penjualan cake. Dalam arti lain, masih membuka sistem online.

Dua orang asisten Wenmyandalusia sedang menunjuk kue di depan mereka. (Readers.ID/Junaidi)

Lebih jauh, ketertarikan Putri mengembangkan usaha brownis dan cake ini ingin menjadi pribadi mandiri dan dapat membantu orang lain dengan membuka lapangan pekerjaan. Bahkan Ia menilai, dari dulu menginginkan kerja santai dan tidak terlalu terbeban.

“Dari dulu pingin kerja itu nyantai dan tidak terlalu beban. Terus bisa juga mempekerjakan orang lain untuk membantu juga. Kalau usaha bisnis kan lebih fleksibel,” ujarnya lagi.

Penelusuran readers.ID , selain berkiprah di bidang kuliner brownies dan cake, putri juga pegiat make-up.

Pada pertemuan di Aceh Art Festival 2022, Andalusia mempromosikan kue kecil saja sebagai promosi kepada pengunjung dalam kegiatan festival itu. Targetkan untuk pasar anak muda atau mahasiswa 

Untuk persaingan, ia ingin ingin tampil kreatif dan tampil beda. “Alhamdulillah diterima masyarakat,” ucapnya.

Sementara dukungan dari kedua orang tuanya, Putri mengatakan sangat mendukung penuh atas usaha yang dia tekuni. Bahkan Putri diberi kebebasan untuk usaha apa saja yang penting mendapat hasil yang halal.

Hadirnya generasi muda yang membantu pemulihan ekonomi Aceh melalui kuliner, seni dan budaya Aceh, serta sektor pariwisata, telah menjadi agenda penting bagi Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.

Awal tahun 2022 ini, ketika Disbudpar Aceh terus melakukan beragam kegiatan sebagai upaya mendorong dan memulihkan sektor pariwisata dan ekomoni Aceh pasca pandemi, pebisnis muda seperti Putri juga mendapatkan tempat untuk berkontribusi, sekaligus menunjukkan kiprah bisnis mereka.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Jamaluddin sedang menyampaikan sambutan dalam agenda Aceh Art Festival 2022. Jum'at, 25 Februari 2022. (Readers.ID/Junaidi) 

Kepala Disbudpar Aceh Jamaluddin pada 20 Januari 2022 lalu menyebutkan, untuk tahun ini pihaknya akan melaksanakan 101 kegiatan di Aceh.

“Semoga beragam kegiatan pariwisata ini menjadi momentum kebangkitan pelaku industri MICE di Aceh,” kata Kepala Disbudpar Aceh, Jamaluddin di Banda Aceh, Kamis, (20/2/2022).

Satu persatu kegiatan tersebut terus dilaksanakan oleh Disbudpar Aceh. Awal Februari 2022, Disbudpar mengadakan kegiatan marathon di Sabang. Kemudian mengadakan kembali Pentas Aceh Milenial pada 12 hingga 14 Februari.

Pada 25 Februari, pihaknya kembali mengadakan Aceh Art Festival 2022 yang berlangsung di kampus Abulyatama. Dalam kegiatan ini menampilkan beragam kegiatan atraksi seniman seperti live musik, seni mural, fighting exhebition, produk makanan, pakaian dan kegiatan lainnya.

Editor: Hendra Syahputra