BMKG Ingatkan Warga Terhadap Cuaca Ekstrem Melanda Aceh

Areal sawah yang tergenang banjir di kawasan Lhan Lhom, Aceh Besar. Foto Hotli Simanjuntak/readers.ID
Penulis:

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta warga waspada terhadap cuaca ekstrem melanda Aceh. Karena kondisi ini dapat mengakibat gangguan aktivitas masyarakat hingga berpotensi banjir dan tanah longsor.

Koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, Zakaria Ahmad mengatakan, Aceh sekarang berdasarkan prakiraan cuaca akan berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang sudah masuk katagori 2.

Data dari BMKG cuaca ekstrem terjadi hampir merata di seluruh kabupaten/kota di Aceh dengan intensitas berbeda-beda. Kendati demikian, BMKG mengingatkan warga untuk selalu waspada terhadap dampak dari cuaca ekstrem tersebut.

Zakaria mengingatkan, cuaca ekstrem melanda Aceh bisa berdampak selain aktivitas dan mobilitas masyarakat, seperti sulit mengendarai kendaraan di jalan, karena jalan basah, licin dan jarang pandang berkurang.

Dia juga menjelaskan dampak lainnya adalah gangguan skala kecil dan jangka pendek pada layanan air bersih/minum, listrik dan gas. Gangguan skala kecil dan jangka pendek pada operasional sekolah dan rumah sakit.

Kemudian bisa juga terjadi longsor atau guguran bebatuan dalam skala kecil. Terjadi genangan air di daerah pesisir atau dataran rendah dalam skala kecil. Aliran puing, lahar atau lumpur dalam skala kecil. Banjir menggenangi sebagian jalanan dan pemukiman. Aliran banjir mengganggu aktivitas masyarakat dalam skala kecil.

“Masyarakat tetap tenang dan waspada. Selalu berbagi dan bertukar informasi dengan tetangga sekitar rumah,” kata Zakaria, Jumat (13/8/2021).

Zakaria mengingatkan juga bila hendak beraktivitas di luar rumah agar sangat berhati-hati untuk menghindari terjadi yang tidak diidinginkan. Selalu perbaharui informasi cuaca baik melalui media massa maupun media sosial BMKG, atau mencari informasi melalui pihak-pihak terkait kebencanaan.

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada katagori 2 ini mulai berlaku Jumat, 13 Agustus 2021 mulai jam 07.00 wib s/d  14 Agustus 2021 . Untuk kabupaten/kota lain di Propinsi Aceh berpotensi dengan cuaca cerah berawan hingga hujan sedang dan tidak merata.

Seperti diberitakan sebelumnya, akibat hujan lebat disertai angin kencang sekitar 30 hektare lebih sawah di beberapa desa di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar terendam air. Akibatnya padi yang hendak panen akhir Agustus ini terancam gagal, karena membusuk setelah seluruh batang padi terendam banjir.

Berdasarkan laporan dari warga Gampong Meunasah Manyan, Hamdani mengaku, bila sawah sudah terendam seperti itu, baru akan surut air sekitar 12 hari kedepan. Dengan kondisi seperti itu, ia memastikan seluruh padi yang siap panen itu membusuk dan akan terjadi gagal panen.

“Kalau sudah seperti ini busuk semua, sudah pasti gagal panen kali ini,” ungkapnya.

Ia pun meminta perhatian pemerintah atas musibah sawah terendam ini. Karena menyebutkan seluruh padi yang terendam itu tidak dapat digunakan lagi. “Kalau ada pemerintah meringankan petani bisa bantu kami lah,” jelasnya.[]