Seorang Yahudi Pro Kemerdekaan Palestina 

Claudia Sheinbaum Jadi Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Claudia Sheinbaum, presiden Meksiko terpilih saat menyampaikan pidato kemenangannya pada Pemilu Meksiko 2024. (FOTO: Hector Vivas/GettyImages)
Penulis:

MEXICO CITY, READERS - Claudia Sheinbaum terpilih menjadi presiden perempuan pertama Meksiko dengan kemenangan telak dalam pemilu yang berlangsung, Senin (3/6/2024) kemarin.

"Saya ingin berterima kasih kepada jutaan perempuan dan laki-laki Meksiko, yang memutuskan untuk memilih kami pada hari bersejarah ini," kata Sheinbaum, dikutip AFP.

Eks Wali Kota Mexico City berusia 61 tahun itu juga berterima kasih kepada saingan utamanya dari oposisi, Xochiti Galvez, yang telah mengakui kekalahan.

Sheinbaum yang nyapres dengan Partai Morena itu berhasil memenangkan sekitar 58 persen suara menurut hasil resmi awal dari National Electoral Institute. Dia mengalahkan Xochiti Galvez dan Jorge Alvarwez Maynez.

Pemimpin Meksiko Andres Manual Lopez Obrador memuji kemenangan Sheinbaum sebagai "peristiwa bersejarah".

Sementara itu Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan berharap dapat bekerja sama dengan presiden baru Meksiko, dalam semangat kemitraan dan persahabatan.

Terpilihnya presiden perempuan pertama Meksiko ini terjadi kala negara itu tengah dilanda kekerasan kriminal hingga kejahatan berbasis gender yang merajalela.

Salah satu janji kampanye Sheinbaum adalah melanjutkan strategi yang diusung presiden sebelumnya, dalam memberantas kejahatan di Meksiko sampai ke akar-akarnya.

Seorang pemilih perempuan di Mexico City, Clemencia Hernandez, mengatakan menyambut baik presiden pilihannya mampu menembus batas tertinggi politik.

"Seorang presiden perempuan akan menjadi transformasi bagi negara ini, dan kami berharap dia berbuat lebih banyak untuk perempuan," ujar Hernandez.

Ahli Fisika

Claudia Sheinbaum merupakan seorang politikus sekaligus ahli fisika dengan gelar doktor di bidang teknik energi.

Melansir dari CNN, dia pernah menjadi wali kota Mexico City dan bagian dari panel ilmuwan iklim Persatuan Bangsa-Bangsa yang menerima penghargaan Hadiah Nobel Perdamaian pada 2007. 

Atas prestasi cemerlangnya itu, ia kerap dijuluki sebagai 'La Doctora.'

Sheinbaum mengenyam pendidikan dan mendapat gelar Sarjana Fisika di Universitas Otonomi Nasional Meksiko (UNAM). 

Ia disebut kerap terlibat dalam berbagai agenda pergerakan mahasiswa, seperti melakukan protes terhadap privatisasi pendidikan publik.

Usai lulus, Sheinbaum melanjutkan pendidikan untuk belajar teknik energi di Universitas California Berkeley dan mendapat gelar Master. Ia pun melanjutkan studi doktoralnya ke almamater awalnya, UNAM.

Ia juga pernah terlibat dalam pembentukan Partai Revolusi Demokrasi (PRD) sejak 1998 dan menjadi salah satu kadernya.

Kiprah Politik

Claudia Sheinbaum bersama Presiden Meksiko sebelumnya, Andres Manual Lopez Obrador. FOTO: ALFREDO ESTRELLA/Getty Images

Sheinbaum pertama kali terjun ke dunia politik pada 2000, saat ditunjuk sebagai sekretaris lingkungan hidup Mexico City oleh Wali Kota Obrador.

Setelah itu, ia berkeinginan melanjutkan fokusnya di bidang energi. Ia bergabung dengan Panel Internasional Perubahan Iklim (IPCC) dan menjadi bagian dari tim yang menerima Nobel Perdamaian pada 2007.

Sejak terlibat dalam berbagai agenda internasional, Sheinbaum dilirik oleh publik dan terpilih menjadi kepala distrik wanita pertama di Tlalpan, Mexico city dan menjabat hingga 2017.

Namun, Sheinbaum telah mengundurkan diri dari PRD pada 2014 dan bergabung dengan partai politik AMLO atau lebih dikenal sebagai Movimiento Regeneración Nacional (Gerakan Regenerasi Nasional) dan disingkat Morena.

Kinerja bagusnya membuat Sheinbaum terpilih sebagai wali kota Mexico City pada 2018 yang kemudian mengundurkan diri agar bisa maju sebagai calon presiden.

Yahudi Pro-Palestina

Sheinbaum merupakan seorang Yahudi yang cukup vokal mendukung kemerdekaan Palestina.

Dilansir dari NBC News, Sheinbaum mengecam keras serangan terhadap warga sipil, baik yang dialami warga Palestina maupun Israel, dalam konflik kedua wilayah yang terjadi belakangan.

Kecamannya itu dia lontarkan ketika kelompok Hamas Palestina dan Israel memulai konflik pada Oktober tahun lalu.

Bukan cuma mengecam, Sheinbaum bahkan menyerukan agar kedua belah pihak segera melakukan gencatan senjata. Lebih dari itu, dia terang-terangan mendukung solusi dua negara, yang berarti mendukung kemerdekaan Palestina.

"Dia loyal pada mereka yang tertindas. Dalam konflik Israel-Palestina, dia yang pertama mendukung solusi dua negara, tanpa menarik pernyataannya," kata penulis sekaligus profesor humaniora Universitas Amherst, Ilan Stavans, seperti dikutip NBC News.

Sheinbaum resmi terpilih menjadi presiden perempuan sekaligus Yahudi pertama di Meksiko.

Kemenangannya ini merupakan sebuah terobosan karena Sheinbaum akan menjadi orang Yahudi yang memimpin negara dengan populasi Kristen terbanyak di dunia.

Meski begitu, Sheinbaum pernah mengaku bahwa ia bukan orang yang religius. Keturunan Yahudi yang dia miliki lebih dianggapnya sebagai warisan budaya.[]

Sumber: CNN Indonesia