Di Usia 10 Tahun, FEBI UIN Ar-Raniry Kembangkan Internasionalisasi Strategic Partners
KUALA LUMPUR, READERS - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri ((FEBI UIN) Ar-Raniry Banda Aceh kini memasuki sepuluh tahun kehadirannya. Berbagai capaian telah diraih dan berbagai cita-cita terus direalisasikan untuk memberikan dampak bagi perkembangan ilmu ekonomi dan bisnis Islam di Indonesia.
Demikian dikatakan Dekan FEBI UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Hafas Furqani MEc, saat melawat ke Pusat Pungutan Zakat-Majlis Agama Islam Wilayah Persekutuan (PPZ-MAIWP) Malaysia, di Kawasan Shamelin Perkasa, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (17/7/2024) pagi.
Prof Hafas mengatakan sejak awal kehadirannya hingga saat ini, FEBI UIN Ar-Raniry sudah melahirkan 2.360 lulusan yang kini tersebar bekerja di Aceh, Sumatera Utara, sebagian besar Pulau Jawa, seperti Jakarta dan Jawa Timur, juga Malaysia.
Dekan menyebutkan FEBI kini memasuki tahap ketiga pengembangannya, yaitu internasionalisasi dan kompetitif.
Penguatan dalam bentuk Roadmap for Industrialization, FEBI UIN Ar-Raniry berupaya keras untuk masuk dalam kontek Excel in ASEAN dengan memperluas cakupan strategic partners, sepeti bekerja sama dengan universitas di Malaysia, Jepang, Thailand, dan berbagai lembaga internasional terkait yang ada di ASEAN.
“Kita sudah bekerja sama dengan YALA university, DEPA, termasuk PPZ di Malaysia,” ucap Hafas.
Hafas menambahkan, tahun ini FEBI UIN Ar-Raniry sudah bergabung dengan The International Federation of Islamic Economics and Finance Education (2024) dan Malaysia Indonesia International Conference on Economics, Management and Accounting (2024).
Bergabungnya FEBI dengan kedua asosiasi tersebut diharapkan semakin mengembangkan sayap kerjasama dan internasionalisasi.
“Aktivitas ini dalam rangka mendukung berbagai kegiatan bersama memajukan kapasitas kelembagaan dan merintis jalan unggul FEBI di tahun 2028," sebut Dekan.
Perwakilan PPZ-MAIWP Malaysia Khairul Azhar bin Syamsuddin sangat mendukung gagasan FEBI UIN Ar-Raniry dan memastikan lembaga zakat negeri jiran itu akan menindaklanjuti gagasan berupa kerjasama dan penguatan kelembagaan.
"Kami mendorong dan sangat mendukung inisiatif ini," kata Khairul Azhar di kesempatan yang sama.
Dalam pertemuan itu, FEBI UIN Ar-Raniry dan PPZ-MAIWP Malaysia saling berbagi informasi terkait update pengelolaan dana zakat, infak dan sedekah (ZIS), baik dari segi pengumpulan maupun pendistribusian di Malaysia.
PPZ-MAIWP Malaysia sendiri merupakan lembaga zakat yang bertanggung jawab memungut dan mengelola dana ZIS dan wakaf di Wilayah Persekutuan Malaysia, terdiri dari Kuala Lumpur, Putrajaya dan Labuan.
PPZ-MAIWP hanya bertugas mengumpulkan sementara pendistribusian kepada mustahik 8 asnaf dilakukan oleh Baitul Mal di bawah Departemen Agama Islam Wilayah Persekutuan.
Sekedar diketahui, PPZ-MAIWP sudah hadir di Malaysia sejak tahun 2008. Pusat Pungutan Zakat atau PPZ merupakan salah satu dari institusi-institusi zakat utama di Malaysia.
PPZ dikukuhkan pada 1991 oleh Majlis Agama Islam Wilayah Persekutuan (MAIWP) didaftarkan sebagai nama syarikat Hartasuci Sdn Bhd di bawah Akta Syarikat 1965.[]
Editor: M. Nur