DPRK Lhokseumawe Respon Keluhan PKL yang Menolak Penggusuran

“Intinya keluhannya kami terima, kami coba bahas bersama Pemerintah Kota Lhokseumawe. Saya pikir, solusinya bukan penggusuran, tapi penataan saja. Pedagang tetap berjualan, jalanan kota tetap indah, itu yang harus kita pikirkan,”

Puluhan pedagang kaki lima melakukan audiensi dengan Anggota DPRK Lhokseumawe di aula kantor setempat
Penulis:

LHOKSEUMAWE, READERS - Puluhan pedagang kaki lima (PKL) di Kota Lhokseumawe mengaku resah terkait rencana penggusuran yang akan dilakukan pemerintah setempat. Karena menolak digusur mereka memilih mengadu kepada Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) setempat.

Guna mendengar keluhan para pedagang kaki lima di Kota Lhokseumawe, anggota dewan di daerah itu melakukan pertemuan bersama para pedagang di aula pertemuan kantor DPRK setempat, Selasa (2/8/2022). 

Wakil Ketua Komisi C DPRK Lhokseumawe, Dicky Saputra, mengatakan butuh waktu untuk merespon keluhan para pedagang tersebut. Namun, pihaknya akan mengundang pemerintah setempat guna mengkaji bersama dan mencoba mencari solusi terbaik bagi para pedagang kaki lima itu. 

"Kita butuh waktu merespon keluhan dari para pedagang dan dalam waktu dekat DPRK akan mengundang Pemerintah Lhokseumawe untuk mencari solusi terbaik terkait masalah ini," katanya.

menurut Dicky, solusi untuk memperindah wajah Kota Lhokseumawe itu bukanlah menggusur para pedagang dari lapak mereka. Melainkan melakukan penataan lebih lanjut, di mana pedagang tetap boleh berjualan di area kota tersebut. 

“Intinya keluhannya kami terima, kami coba bahas bersama Pemerintah Kota Lhokseumawe. Saya pikir, solusinya bukan penggusuran, tapi penataan saja. Pedagang tetap berjualan, jalanan kota tetap indah, itu yang harus kita pikirkan,” ujar Dicky,

Sebelumnya, puluhan PKL yang berada di Jalan Suka Ramai, pusat Kota Lhokseumawe mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) setempat untuk mengadu terkait penggusuran tempat mereka berjualan. 

Kedatangan mereka ke gedung dewan untuk memprotes serta mengadu kebijakan Pemerintah Kota Lhokseumawe yang berencana menggusur mereka dan memindahkan ke lokasi baru.

Koordinator pedagang kaki lima, Anwar Wahab, dalam orasinya mengatakan mereka sangat mendukung dan setuju dilakukan penataan agar jalan protokol di Lhokseumawe tetap terlihat indah. Namun, pemerintah harus mengatur dengan bagus teknis pemindahannya. 

"Kami mendukung penataan, tapi jangan gusur kami pasalnya di lokasi sekarang pembeliannya sudah jelas. Sementara dilokasi baru pasti sulit dapat pembeli," katanya.

Editor: Redaksi