Elwizan, Dokter Gadungan Berijazah Palsu dari USK

Sosok Elwizan Aminuddin dokter gadungan yang berhasil klub dan timnas pakai ijazah palsu (Sumber: PS Sleman/ kompas.com)
Penulis:

Sosok Elwizan Aminudin jadi buah bibir lantaran kiprahnya sebagai dokter gadungan terbongkar. Tak tanggung-tanggung, Elwizan mampu menipu sejumlah klub elite di Indonesia hingga tim nasional (Timnas).

Dunia sepakbola di Tanah Air dibuat geger dengan dokter gadungan alias palsu di klub Liga 1, PS Sleman (PSS). Hal ini cukup menyita perhatian publik karena tugasnya menyangkut kesehatan dan keselamatan pemain.

Terlebih sosok Elwizan telah malang-melintang di Liga 1, kompetisi sepakbola tertinggi di Nusantara ini. Parahnya lagi diduga dokter gadungan ini pernah bertugas di Timnas Indonesia.

Setelah kedoknya terbongkar, Elwizan kini sudah mengundurkan diri dari PSS. Manajemen PSS Sleman pun berencana hendak melaporkan sosok yang bikin heboh dunia sepakbola Tanah Air ke pihak kepolisian.

Berawal dari Kicauan Kardiolog

Kasus ini pertama kali mencuat dari kicauan seorang kardiolog, Muhammad Iqbal Amin, melalui akun Twitter pribadinya, @iqbalamin89.

Nama Elwizan Aminuddin diyakini tidak terdaftar di aplikasi Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), maupun Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).

Sementara, Elwizan Aminuddin diketahui telah bekerja dengan beberapa klub Liga 1 seperti Madura United, Bali United, dan Barito Putera. Tak hanya itu, Amin bahkan pernah menjabat sebagai dokter timnas Indonesia U16 dan U19.

Penelusuran PT LIB

Kegaduhan yang terjadi kemudian membuat PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 turun tangan guna melakukan penyelidikan, dibantu oleh Satgas Covid-19 LIB.
Berdasarkan penelusuran PT LIB, terbukti bahwa Elwizan Aminuddin tidak memiliki ijazah kedokteran yang terdaftar. Temuan tersebut juga sudah dikonfirmasi sendiri oleh Direktur Utama PT LIB, Ahmad Hadian Lukita.

Akibat insiden ini, PT LIB juga akan melakukan verifikasi kepada masing-masing klub. Baik klub Liga 1 hingga Liga 2 akan dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk memastikan bahwa tak ada lagi kejadian seperti ini.

"Lebih tepatnya PT LIB akan berkomunikasi dengan klub-klub agar klub memverifikasi keabsahan ijazah tim medis," kata Akhmad Hadian seperti dikutip dari BolaSport.com.

"Hal ini akan dilakukan masing-masing klub. Selanjutnya, nanti akan dicek juga oleh tim Satgas Covid 19 PT LIB," tuturnya.

Kasus Elwizan Aminuddin yang memiliki ijazah palsu ini langsung dilaporkan ke pihak PSSI untuk segera ditindaklanjuti.

Tak lama setelah kedok Elwizan Aminuddin terbongkar, Direktur Utama PSS Sleman, Andy Wardhana, menyatakan yang bersangkutan telah mundur dari PSS.

Elwizan Aminuddin diketahui mengundurkan diri secara lisan pada 1 Desember 2021.

Penelusuran Lebih Lanjut PSS Selain PT LIB, pihak manajemen PSS juga menelusuri institusi terkait yang mengeluarkan ijazah, sertifikat kompetensi, Surat Keterangan Registrasi (STR), dan Surat Izin Praktek (SIP) dari Elwizan Aminuddin.

Adapun institusi terkait yang dimaksud yaitu Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh.
Penelusuran tersebut dilakukan demi mendukung kepastian ijazah palsu Elwizan Aminuddin.

Setelah penelusuran telah dilakukan, pihak PSS mengonfirmasi bahwa Amin memang tak memiliki ijazah kedokteran yang terdaftar.

"Kami membawa berkas lengkap dari internal PT PSS berupa kontrak kerja dari yang bersangkutan," ujar Direktur Operasional PT PSS, Hempri Suyatna, soal kasus Elwizan Aminuddin dikutip dari situs resmi klub, Jumat (2/12/2021).

"Kemudian berkas verifikasi keabsahan ijazah No: 5752/UN11/WA.01.00/2021 dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh yang menyatakan ijazahnya palsu."

Elwizan Aminuddin Terancam Dipenjara

Akibat tindakan penipuan dengan mengaku sebagai dokter asli, Elwizan Aminuddin pun terancam dipenjara karena pihak PSS kini sudah melaporkannya ke kepolisan.

"Setelah verifikasi data dari pihak Polres Sleman, laporan kami sudah diproses. Kami mendapatkan Surat Tanda Terima Laporan Polisi, Nomor: STTLP-B/1573/XII/2021/SPKT/POLRES SLEMAN/POLDA DIY," tuturnya di situs resmi PSS.
Respons Dokter Tim Liga 1

Kasus Elwizan Aminuddin yang memalsukan statusnya sebagai dokter ini memantik amarah dari publik sepak bola, salah satunya dokter tim Borneo FC, Muhammad Yusuf Zulfikar.

Yusuf mengatakan tindakan penipuan yang dilakukan Elwizan Aminuddin sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal.

"Tindakan dokter gadungan atau Amin itu sangat tidak dibenarkan, karena ini menyangkut nyawa manusia, bukan bermain-main dengan mesin atau tanaman, ini adalah nyawa manusia,“ ujar Muhammad Yusuf Zulfikar, yang biasa disapa dr Yusuf.

Dia juga meminta ada langkah hukum terhadap Elwizan Aminuddin yang sudah lama menjadi dokter gadungan ini.

"Ini sudah melanggar hukum, melanggar kode etik kedokteran dan juga hukum yang berlaku di Indonesia, karena ini pembohongan," ungkap Yusuf.

"Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, harus ada proses hukum. Karena ini menyangkut nyawa manusia yang dia tangani," tegasnya.

Di sisi lain, dokter tim Arema FC Nanang Tri Wahyudi SpKO, mengatakan kejadia ini disebabkan minimnya pengetahuan klub mengenai standar perekrutan berdasarkan tes kompetensi dan kualifikasi.

Maka dari itu, Nanang menawarkan solusi dengan membuat perhimpunan atau asosiasi khusus dokter sepak bola yang saat ini memang belum ada.

Nantinya, asosiasi ini bisa membantu tim untuk melakukan verifikasi dan mengulas rekam jejak dokter baru yang melamar.

"Saya anggota PDSKO (Perhimpunan Dokter Spesialis Olahraga), jadi aman. Kalau asosiasi dokter bola belum ada, dari kasus ini bisa dibentuk untuk menjamin kualitas dokter tim," ujar dokter lulusan Spesialis Kedokteran Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

Elwizan Hampir Bikin Kiper Timnas Indonesia Celaka

Keberadaan Elwizan Aminuddin sebagai dokter gadungan ini diketahui hampir mencelakakan kiper timnas Indonesia, Ernando Ari.

Ernando Ari menjelaskan bahwa Elwizan Aminuddin pernah melarangnya untuk melakukan operasi.

Namun, Ernando tak mengikuti arahan yang diberikan Amin dan tetap melakukan operasi.

Kiper Persebaya Surabaya itu pun mengakui bahwa tindakannya untuk tetap menjalani operasi sudah tepat.

"Ya Allah, dulu (saya) hampir tidak jadi operasi gara-gara bapak ini (Elwizan Aminudin)," tulis Ernando Ari Sutaryadi di Instagram stories-nya, Kamis (2/12/2021).

"Untung (saya) tidak pensiun dini. Semoga tidak terulang lagi," tambah Ernando Ari.[acl]

Sumber: kompas.com