FEBI UIN Ar-Raniry Kirim Mahasiswa KPM Sigap ke Darul Imarah
BANDA ACEH, READERS - Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry melalui Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Aceh menggelar program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Sistem Informasi Gampong (SIGAP) di Kec. Darul Imarah, Aceh Besar.
Sebanyak 18 mahasiswa FEBI UIN Ar-Raniry yang mengambil KPM Sigap mengikuti acara serah terima di Aula Kantor Camat Darul Imarah, Aceh Besar, Jumat (26/4/2024).
Mereka akan ditempatkan ke 6 gampong di Kecamatan Darul Imarah dengan masing-masing gampong terdiri dari 3 mahasiswa.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Prof Dr Hafas Furqani MEc dalam sambutannya mengatakan KPM Sigap bertujuan untuk membantu operator gampong dalam mengelola data dan informasi gampong.
Prof Hafas menekankan, mahasiwa KPM Sigap bukanlah tenaga yang sudah ahli. Namun begitu, mereka setidaknya dapat membantu gampang untuk meningkatkan kualitas pengelolaan data dan informasi gampong.
Dia menyebutkan, para peserta KPM itu sebelumnya sudah mendapatkan pelatihan dari DPMG Aceh dan UIN Ar-Raniry sehingga sudah familiar dengan sistem informasi gampong.
“Mereka disini juga masih belajar dalam sistem tematik, nanti mereka dibimbing oleh dosen supervisornya masing-masing dan mohon bimbingan dan arahan juga sama Pak Keuchik dan aparat gampong setempat,” ujarnya kepada Readers.ID, Jumat (26/4/2024).
Dekan FEBI juga berpesan kepada mahasiswa untuk selalu menjaga nama baik UIN Ar-Raniry khusunya FEBI yang telah mengirim mereka dalam mengikuti KPM tematik ini.
Prof Hafas berharap KPM ini dapat membawa manfaat bagi gampong dan sebaliknya memberikan ilmu dan pengalaman baru bagi mahasiswa peserta KPM Sigap.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Aceh Dr Ir Zulkifli MSi berterimakasih kepada FEBI UIN Ar-Raniry yang telah menjalin kerjasama melalui program KPM Sigap.
“Program KPM ini untuk membantu operator gampong dalam pengelolaan data dan informasi karena banyak sekali desa yang ada di Aceh yang tidak mengupdate data baik data dan informasi, semoga dengan adanya program ini kita sama-sama dapat membangun desa dan memajukan Aceh,” ujarnya.
Menurut Zulkifli, data merupakan hal sangat penting karena data memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan yang tepat. Dengan data yang lengkap, pemerintah bisa melihat program apa yang dibutuhkan dalam suatu gampong.
Karena itu, dia berharap dengan adanya KPM yang berlangsung selama 45 hari ini akan membantu gampong dalam kelengkapan data.
“Tentu kita tidak berharap akan tuntas mengingat waktu dan jumlah mahasiswa yang terbatas, tetapi saya yakin keberadaan mahasiswa di Gampong tersebut akan membawa manfaat bagi ketersediaan data yang lebih lengkap,” tutupnya.[]
Editor: M. Nur