HIMAB Minta Kinerja Guru di Pulo Aceh Dievaluasi

Ilustrasi siswa berjilbab. Foto by kumparan
Penulis:

Himpunan Mahasiswa Aceh Besar (HIMAB), mendesak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Besar untuk mengevaluasi kinerja guru yang bertugas di Kecamatan Pulo Aceh.

Hal itu berkaitan dengan beredarnya sebuah video di media sosial (medos) yang memperlihatkan anak-anak di Sekolah Dasar Negeri Lampuyang harus pulang lebih awal karena tidak ada seorang pun guru yang hadir

“Kejadian ini terus berulang layaknya sebuah tradisi dan selalu menyita perhatian publik. Ketidakhadiran guru di SDN Lampuyang Pulo Breuh sangat menyorot perhatian masyarakat. Nasib miris ini tidak boleh diwariskan oleh tenaga pendidik lainnya," kata Ketua Umum HIMAB, Dias Rahmatullah kepada readers.ID, Senin (22/11/2021).

Ia meminta agar pihak Disdikbud Aceh Besar untuk dapat menegur keras sekaligus memberikan sanksi kepada guru yang tidak menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik.

"Adik-adik kami di sana berhak mendapatkan pendidikan yang layak, adanya kendala para guru-guru untuk hadir di sana hanyalah urusan teknis", tuturnya.

"10 atau bahkan 20 tahun mendatang, siswa/i inilah yang akan menjadi ujung tombaknya kesejahteraan Pulo Aceh, bukan tidak memungkinkan mereka akan tercipta sebagai generasi emas dari ujung pulau," tambahnya.

Perbaikan pendidikan di Pulo Aceh, kata Dias, kini kembali menjadi sorotan yang sangat menyedihkan. Terlantarnya siswa/i SDN Lampuyang dengan berbagai macam alasan tidak hadirnya guru di sana membuat hati terenyuh.

"Kami akan terus mengawal permasalahan ini hingga pemerintah Aceh Besar melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar agar dapat mengaplikasikan secara konsisten solusi yang sudah diberikan. Jangan sampai Indikator perbaikan pendidikan di wilayah terujung Aceh Besar harus selalu menunggu sebuah kejadian yang viral", pungkasnya.[]