Ibu-ibu Pengajian Nur Anisa Kuteni Reje Ikuti Pelatihan Adet Mungerje
ACEH TENGAH, READERS - Ibu-ibu kelompok pengajian Nur Anisa Desa Kuteni Reje, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah mengisi pengajian dengan materi Adat Gayo khususnya tentang perkawinan atau (mungerje), Jumat (17/5/2024).
Kegiatan itu dilakukan agar anggota pengajian mendapat penguatan edukasi bagaimana sistem adat perkawinan dalam adat Gayo, selain pengetahuan ilmu agama yang selama ini menjadi materi kajian utama.
Pembina kelompok Pengajian Nur Annisa Idesviana Manurung mengatakan perkawinan adat Gayo juga penting dipelajari lebih dalam, selain menghindari kejenuhan dengan materi-materi yang selama ini biasa dibahas.
"Sesekali kita isi pengajian ini dengan pelatihan adat, sehingga para ibu-ibu mendapat pencerahan tentang adat Gayo dan tidak jenuh dengan materi yang biasa dibahas," kata Idesviana Manurung, sekaligus pengajar di pengajian tersebut, Jumat (17/5/2024) sore.
Dalam kuliah adat mungerje tersebut, pihak pengajian yang diketuai Wardani isteri imam Desa Kuteni Reje tersebut mengundang salah seorang dosen IAIN Takengon Turham AG SAg MPd sebagai pemateri.
Turham AG yang juga Maestro Bahasa dan Budaya Gayo Bener Meriah itu menguraikan runtun rukun (prosesi) tentang mungerje sejak dari rese, kono, kilo, kinte, sebagai langkah awal dalam pernikahan adat Gayo sampai kepada akhir proses dengan istilah muniro ijin.
"Ternyata banyak runtun rukun mungerje dan yang tidak dilaksanakan atau tidak sesuai lagi pelaksanaanya oleh masyarakat Gayo," kata Turham.
Selain itu, sambungnya, soal perlengkapan yang dibawa dan penggunaan istilah dalam mungerje juga banyak yang keliru karena minimnya pengetahuan tentang itu.
"Alhamdulillah dengan adanya pengajian Nur Anisa Desa Kuteni Reje Kabupaten Aceh Tengah ini, yang mau membahas tentang adat khususnya mungerje sehingga dapat terlaksana adat mungerje sebagaimana ketentuan yang berlaku dalam adat Gayo," ujar anggota MPD Bener Meriah itu.
Pantauan media, tampak peserta pengajian cukup antusias mendengarkan materi yang disampaikan Turham AG. Dalam kesempatan itu juga banyak peserta yang bertanya untuk mendalami materi mungerje.
Kegiatan tersebut turut dihadiri langsung oleh Imam Muzakir Walad dan Kepala Desa Kuteni Reje M Yusuf yang juga turut menyampaikan beberapa pandangan tentang kekeliruan dalam mungerje.[]
Editor: M. Nur