Identitas Anak Wajib Ditutupi Meski Menulis Berita Stunting
Jurnalis senior The Jakarta Post, Elly Burhaini Faizal menyampaikan, dalam menulis berita, identitas anak perlu ditutupi. Termasuk saat menulis isu gizi buruk atau stunting yang terjadi pada anak, para jurnalis diwajibkan untuk menutupi dan melindungi identitas narasumber.
Pernyataan itu disampaikannya saat mengisi materi dalam kegiatan Kelas Jurnalis Online-Urgensi Penuntasan Malnutrisi Anak di Aceh, pada Senin (25/10/2021).
"Kita harus melindungi identitas dari pasien kalau anak itu terkena stunting dan problem kesehatan serius lainnya, kita dalam mengungkap identitas mereka kita harus sepersetujuan narasumber," kata Elly.
Ia menjelaskan, dalam memberitakan isu kesehatan atau isu kekerasan seksual yang terjadi pada anak, jurnalis tidak boleh mempublikasi informasi lengkap yang bersangkutan dengan korban. Seperti tidak menyebut nama atau alamat mereka secara utuh.
Selain itu, kata Elly, terkait publikasi identitas yang harus dilindungi tidak hanya sekedar nama lengkap atau alamat, melainkan juga foto yang bersangkutan, karena foto bisa dilihat oleh publik.
"Kita hanya memberikan identitas saja misalnya dengan inisial, dan kita tidak menyebutkan detail mereka sekolahnya di mana," sebut Elly.
Dalam menulis berita Elly mengingatkan, jurnalis harus bertanya serta meminta izin terlebih dahulu kepada keluarga atau orang tua anak yang akan menjadi objek pemberitaan.
Misalnya, menanyakan kesediaan orang tua apabila identitas anak disebutkan secara terbuka dan menjadi asumsi publik melaui media massa.
"Jadi kita sebagai jurnalis harus bertanya kepada orang tuanya, apakah mereka boleh disebutkan secara terbuka kepada publik, apakah anak mereka boleh disebutkan, apakah foto keluarga boleh ditampilkan di media massa, apakah foto anak boleh ditampilkan untuk konsumsi pulik. Semua itu harus dengan persetujuan dari pihak keluarga pasien yang bersangkutan," ujarnya.
"Saya selalu menanyakan itu, boleh dipublis ngak anak-anaknya, tempat tinggalnya di mana dan indentitas lainnya," tambah Elly.
Elly menambahkan, pewarta harus menghargai setiap narasumber dalam menulis berita, karena pewarta juga harus menghargai apapun kemungkinan yang mereka peroleh dari masyarakat akibat kesediaan mereka untuk menjelaskan kondisi mereka sebenarnya itu seperti apa.[mu]