EKONOMI

Ini Pesan Petani kepada Achmad Marzuki Sebagai Pj Gubernur Aceh

“Kami sebagai petani muda memberi saran kepada bapak agar dapat memajukan agrowisata di Aceh menjadi lebih modern dan terbarukan, sebagaimana kita lihat potensi pertanian di Aceh sangat besar akan tetapi belum dapat dikelola secara maksimal,” ujarnya.

Sirajul Ma'hadi hendak menjemur kopi Arabika Gayo di Aceh Tengah. (Ist.)
Penulis:

BANDA ACEH, READERS – Tepat pada Senin (4/7/2022) kemarin, sosok Pj Gubernur Aceh masih menjadi rahasia dan misteri bagi sebagian besar masyarakat Aceh. 

Perkembangan selanjutnya informasi sosok Pj Gubernur Aceh pun bocor dan terpecah setelah munculnya satu persatu pemberitaan media hingga membludak, “Achmad Marzuki dilantik jadi Pj Gubernur Aceh”. 

Pada Selasa (5/7/2022), sosok Pj Gubernur Aceh pun terus mencuat dan berkembang di antero media yang ada di Aceh bahkan sebagian nasional. Presiden RI Jokowi melalui Menteri dalam negeri (Mendagri) Tito Karnavian menunjuk mantan Pangdam Iskandar Muda (IM), Mayjen TNI Achmad Marzuki ditunjuk memimpin Aceh hingga 2024 mendatang.

Achmad Marzuki awalnya akan dilantik di Jakarta pusat oleh mendagri, namun akhirnya keputusan terakhir dilantik di Aceh untuk menghargai kekhususan Aceh dan akan berlangsung di Gedung DPRA pada Rabu (6/7/2022) pada pukul.08.30 WIB ini.

Ditunjuknya Achmad Marzuki menjadi Pj Gubernur Aceh, sejumlah harapan serta pandangan pun bermunculan terutama dari kalangan masyarakat petani dan pelaku UMKM dari Aceh Tengah ini, Sirajul Ma’hadi.

Rajul berharap dan mendorong Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki harus benar-benar melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar-benar sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Selama Achmad Marzuki menjabat, Pj Gubernur diharapkan mampu fokus dengan pekerjaannya dalam pembangunan Aceh ke depan. 

“Pada dasarnya masyarakat Aceh cinta damai dan mencintai pemimpin yang benar-benar peduli kepada masyarakat Aceh,” kata Sirajul kepada READERS.ID, Rabu (6/7/2022).

Tidak cukup sampai di situ saja, Rajul juga menyebut bahwa sebagai petani muda dari Aceh Tengah khususnya, ia memberi saran kepada Pj Gubernur Aceh agar dapat memajukan agrowisata di Aceh menjadi lebih modren dan terbarukan.

“Kami sebagai petani muda memberi saran kepada bapak agar dapat memajukan agrowisata di Aceh menjadi lebih modern dan terbarukan, sebagaimana kita lihat potensi pertanian di Aceh sangat besar akan tetapi belum dapat dikelola secara maksimal,” ujarnya.

Kami memohon, lanjut Ma’hadi, kepada bapak agar dapat mengelola itu menjadi prioritas, karena seperti yang kita lihat sekarang ini pertanian sangat digaungkan dimana-mana sebagai penopang ekonomi negara. 

“Akan tetapi pemberdyaan pertanian sangat lemah bahkan jalan-jalan menuju sektor pertanian pun sulit di jangkau akibat jalan tak kunjung di bangun. Hal ini mempersulit petani dalam mengangkut hasil pertanian seperti halnya jalan perkebunan kopi di Kabupaten Aceh Tengah dan sektor pertanian kentang di Bener Meriah,” ucap petani sekaligus pelaku UMKM ini.

Alumni USK tersebut juga meminta Pj Gubernur Aceh agar terus mendukung pelaku UMKM yang saat ini sedang memulai bisnis dan wirausahanya agara dapat dibantu dengan dukungan dari pemerintah Aceh. 

Dukungan-dukungan tersebut Rajul sebutkan melalui pengadaan alat-alat produksi. Selain alat produksi, tempat yang layak juga menjadi masukan dari Sirajul bagi pelaku UMKM yang saat ini bisnisnya sedang naik dan mulai melebarkan pasar lokal dan nasional.

Tidak hanya ditingkat lokal saja, Rajul juga mendorong pemerintah Aceh lebih gesit lagi dalam membangun hubungan internasional dari sektor bisnis dan peluang ekonomi.

“Kami juga meminta agar Pemerintah Aceh dapat menciptakan hubungan luar negeri sebagaimana Aceh mempunyai kekhususan untuk pasar bebas,” ungkapnya. 

Kami berharap, sambungnya, hasil UMKM ini dapat di perjual belikan di pasar bebas dengan adanya kerja sama Aceh dengan negara-negara lain, “agar UMKM dan hasil usaha masyarakat Aceh dapat go internasional baik itu hasil pertanian maupun karya kreatif lainnya,” tutup putra Bebesen itu.