ISYEF Aceh Sampaikan Program Akselarasi Anti-Hoax Berbasis Masjid
Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) Aceh melakukan kunjungan silaturahmi dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Aceh di Pendopo Wali Kota Banda Aceh pada Kamis (29/4/2021). Kunjungan tersebut disambut langsung Ketua MES Aceh, Aminullah Usman.
Dalam kunjungan tersebut, ISYEF Aceh menawarkan salah satu gagasan untuk memerangi hoax terutama yang berkaitan dengan penerapan perbankan syariah dan juga penanganan Covid-19 di Aceh.
Tawaran gagasan dari ISYEF Aceh itu berupa kegiatan akselarasi untuk anti-hoax berbasis masjid. Targetnya nanti berupa anak-anak muda yang kemudian dilatih agar dapat membedakan mana berita yang terverifikasi dan mana informasi yang mengandung hoax.
"Dalam kondisi sekarang ini, untuk transformasi lembaga keuangan syariah saja, kita mendapat hambatan berupa banyak sekali hoax yang beredar dikarenakan ada ini itu dan lain-lain, padahal kita baik-baik saja di sini," kata Hendra Syahputra didampingi Ketua ISYEF Aceh Fauzan Febriansyah.
Hal yang sama terkait penanganan Covid-19. Hendra berujar, di tengah kondisi Indonesia yang sedang terpapar dengan Covid-19 cukup parah, termasuk Aceh sebagai salah satu daerah yang paling parah lonjakan kasusnya, penyaringan informasi hoax perlu dilakukan saat banyaknya informasi menyesatkan berseliweran di media sosial.
"Mudah-mudahan kegiatan Akselerasi untuk Anti-Hoax ini bisa menjadi salah satu solusi jalan keluar memerangi informasi bohong. Untuk itu, kita berharap respon dan tanggapan Ketua MES Aceh yang juga Wali Kota Banda Aceh terkait gagasan ini nantinya," harap Hendra.
Sementara itu, Ketua MES Aceh sekaligus Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menyampaikan, pihaknya mendukung tentang rencana akselerasi anti-hoax sebagaimana gagasan ISYEF Aceh ini dalam memerangi informasi menyesatkan, baik itu hoax tentang perbankan syariah maupun penanganan Covid-19.
"Pak Hendra, tentang rencana akselerasi anti-hoax ini bagus. Terutama soal Covid-19, banyak yang terpengaruh informasi hoax. Butuh pencerahan agar masyarakat bisa membedakan mana hoax atau bukan. Dan kita mendukung itu," pungkasnya.[]