Jelang HUT RI Ke 77, Pedagang Bendera Musiman Panen Rezeki

Dia menyebutkan, untuk omset penjualan bendera setiap hari berbeda-beda, tergantung ramai atau tidaknya pembeli, paling sedikit itu 500 ribu dan paling banyak sampai Rp3 jutaan.

BANDA ACEH, READERS – Menjelang HUT RI ke 77, sejumlah pedagang bendera musiman mulai menjajakan barang dagangannya di depan taman Sari Gunongan, Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh. Kamis (4/8/2022).

Fitri Andriani (28) seorang pedagang bendera musiman di Kota Banda Aceh mengatakan, dirinya telah berjualan sejak 25 Juli lalu.

“Saya sangat memanfaatkan memontum ini, tahun ini saya mulai berjualan sejak tanggal 25 Juli, dan saya sudah mulai berjualan bendera lebih dari 10 tahun, setiap bendera yang saya jual merupakan kerajinan sendiri,” kata Fitri, saat ditemui READERS.ID di Kota Banda Aceh.

Dia menyebutkan, untuk omset dari penjualan bendera tersebut setiap harinya berbeda-beda, tergantung ramai atau tidaknya pembeli, paling sedikit itu Rp500 ribu dan paling banyak sampai Rp3 jutaan.

“Keuntungan paling besar kita dapatkan dari penjualan Background, harganya kisaran Rp250 sampai Rp500, ada yang 5 dan juga 10 gelombang, selain background kita juga sediakan umbul-umbul sebanyak 5 warna dan juga souvenir lainnya, harganya mulai dari Rp15 ribu sampai dengan Rp25 ribu,” ujarnya.

Untuk hari ini, lanjutnya, sudah terjual sebanyak 3 bendera, dan kemarin sebanyak 8 bendera. Pembelinya juga bervariasi, ada untuk perorangan, dan juga untuk kantoran.

Beberapa hari terakhir bendera mulai diburu warga, hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dikarenakan Pemerintah menghimbau kepada masyarakat dan lembaga/instansi lainnya agar memasang dan mengibarkan bendera merah putih mulai tanggal 1 Agustus 2022 supaya perayaan HUT RI ke 77 ini lebih semarak dari sebelumnya.

 “Harapan saya kepada masyarakat khususnya masyarakat Banda Aceh agar lebih antusias dalam menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke 77, dengan mengibarkan bendera juga merupakan suatu kontribusi yang patut diapresiasi,” tuturnya.

Editor: Junaidi