Jadi Garda Terdepan Dalam Menciptakan Lapangan Pekerjaan di Aceh
Kadiskdik Aceh Mendukung Sekolah Vokasional
Perlunya memperkuat sekolah vokasional karena menjadi salah satu upaya dalam menciptakan lapangan kerja. Selain itu lulusan dari sekolah ini memiliki kompetensi yang baik dan dapat diterima bekerja pada industri dan dunia kerja (IDUKA) serta menjadi generasi yang mandiri.
ACEH BESAR - Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM mendukung sekolah vokasional di Aceh menjadi garda terdepan dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan selanjutnya dapat menekan angka pengangguran. "Sekolah vokasional ini luar biasa, karena itu harus kita perkuat agar menjadi garda terdepan di dalam meningkatkan lapangan pekerjaan sehingga diharapkan dapat menekan angka pengangguran di Aceh," kata Alhudri, Rabu (2/2/2022).
Alhudri menyampaikan hal itu saat diwawancarai wartawan di sela-sela kunjungannya melihat pameran produk SMK PP Negeri Saree yang dilaksanakan dalam rangka memperingati ulang tahun ke 55 sekolah yang beralamat di Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar.
Alhudri menyampaikan perlunya memperkuat sekolah vokasional karena merupakan salah satu upaya dalam menciptakan lapangan kerja. Selain itu, diharapkan lulusan dari sekolah ini memiliki kompetensi yang baik sehingga dapat diterima bekerja pada industri dan dunia kerja (IDUKA) dan menciptakan lulusannya menjadi generasi yang mandiri.
“Jadi saya pikir ke depan ayo kita berangkat dan berubah, mudah-mudahan vokasional ini harus bisa menjadi garda terdepan di dalam meningkatkan lapangan pekerjaan,” kata Alhudri.
Ia juga mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan SMK PP Negeri Saree dalam menciptakan inovasi-inovasi baru dalam bidang pertanian yang menjadi program studi dari sekolah tersebut.
“Tentunya kita mengharapkan semoga anak-anak yang selesai dari sini nanti dapat menciptakan lapangan kerja dan mempekerjakan orang lain,” kata Alhudri.
Kampanye Anti Perundungan
Dalam kesempatan itu, Alhudri juga mengkampanyekan anti perundungan atau bullying terhadap siswa. Alhudri menegaskan bahwa perundungan sangat mengganggu mental para siswa yang menjadi korban dan bertentangan dengan semangat pendidikan, dimana semua peserta didik memiliki hak untuk dihargai dalam hidupnya.
Ia mengingatkan, jangan sekali-kali melakukan perundungan. Jika terjadi perundungan , Alhudri meminta pihak sekolah untuk memberikan sanksi pembinaan yang tegas, agar tidak lagi terulang.
“ Kita tegaskan tidak boleh ada perundungan, kalau ada maka harus diberikan sanksi yang tegas, karena kita semua punya hak, yaitu hak hidup kita. Kita berharap ini tidak terjadi karena sangat mengganggu mental pendidikan anak-anak kita ke depan,” kata Alhudri.
Acara ini juga dihadiri Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar, Syarwan Joni, S.Pd.,M.Pd, serta sejumlah pejabat Eselon III Disdik Aceh. Kehadiran mereka disambut oleh Kepala Sekolah SMK PP Negeri Saree, Muhammad Amin, S.P.,MP.[]
Sumber: Dinas Pendidikan Aceh