Kurangi Ketergantungan BBM, Chili Produksi Bus Listrik
Tidak hanya itu, negara penghasil tembaga terbesar di dunia itu juga berkeinginan untuk memerangi krisis iklim.
JAKARTA, READERS – Pabrik bus listrik pertama di Chili, Reborn Electric Motor, telah resmi beroperasi. Poduk tersebut didirikan sebagai bentuk perlawanan untuk ketergantungan pada penggunaan bahan bakar fosil atau BBM.
Tidak hanya itu, negara penghasil tembaga terbesar di dunia itu juga berkeinginan untuk memerangi krisis iklim.
Reborn Electric Motor terletak sekitar 84 kilometer selatan ibukota Chili, Santiago. Bahkan pabrik berkeinginan untuk memproduksi 200 bus listrik setahun, yang diperkirakan cukup untuk menjaga sekitar 65 ribu ton karbon keluar dari atmosfer.
Kementerian Lingkungan Chili mempelopori undang-undang baru yang akan mengikat negara itu untuk bersih nol emisi karbon pada 2050.
Target ini sesuai dengan tujuan yang dinyatakan sebelumnya oleh raksasa tembaga milik negara Codelco untuk menjadi netral tembaga.
Adapun bus listrik Reborn sudah beroperasi untuk mengantar para pekerja di tambang Teniente Codelco.
Produksi bus listrik ini diharapkan mampu mengubah proses akan bus diesel, kemudian menjadikan bus elektrik menjadi pilihan yang berkelanjutan serta ekonomis.
"Kami menggunakan bus diesel, mengeluarkan motor diesel, tangki diesel, dan kami memasang baterai lithium ion dan motor listrik dan sistem kontrol. Dengan itu kami mendapatkan bus tanpa emisi dengan harga yang jauh lebih terjangkau," kata salah satu pendiri Reborn, Ricardo Repenning.
Perusahaan berharap upayanya dapat membantu mempromosikan industri di luar Chili.
"Tujuan kami adalah agar teknologi canggih diproduksi dari Chili dan teknologi ini dapat digunakan secara global," kata Manajer Umum Reborn, Felipe Cevallos seperti dilansir Antara dari Reuters, Senin (25/7/2022).
Sumber: Antara