Lima Warga Aceh Tengah Tersesat di Hutan Selama 13 Hari
Pergi mencari ikan ke dalam hutan, lima warga Gampong Berawang Dewal, Kecamatan Jagong Jeget, Aceh Tengah tersesat. Mereka selama hampir dua pekan berada di dalam hutan.
Kepala Kantor SAR Kelas A Banda Aceh, Budiono melalui Koordinator Unit Siaga SAR Takengon, Muhammad Amri mengatakan, awalnya kelima korban pergi dan berpamitan kepada masing-masing keluarga untuk masuk ke dalam hutan.
Kepada keluarganya, mereka berpamitan bahwa akan berada di dalam hutan selama empat hingga lima hari.
"Pamitan untuk mencari ikan ke Hutan Bunga Tali di daerah Dusun Pasir Putih, Kampung Gegarang, Kecamatan Jagong Jeget untuk tambahan ekonomi," kata Amir, pada Senin (9/8/2021) malam.
Kelimanya pergi menggunakan empat unit sepeda motor dan mulai beranjak meninggalkan kampung, pada Selasa (27/7/2021).
Setelah sampai 5 Agustus 2021, kelima korban, yang diketahui bernama Nasri (46), Suherman (40), Jejen (52), Muhammad Samin (52), dan Sukardi (40), tak kunjung kembali.
Alhasil, pihak keluarga kemudian melaporkan kelimanya tersesat di dalam hutan, pada Kamis (5/8/2021).
"Mereka tersesat lebih kurang 13 hari. Tetapi dilaporkan hilang di hari kesepuluh," ucap Amri.
Usai mendapatkan laporan adanya warga yang tersesat di dalam hutan, tim gabungan tim gabungan dari Pos Pencarian dan Pertolongan atau Search and Rescue (SAR) Aceh Tengah, kepolisian, TNI, dan instansi terkait lainnya serta masyarakat setempat.
Setelah dilakukan pencarian, para korban baru ditemukan pada Senin (9/8/2021) sekitar pukul 18.10 WIB atau menjelang Maghrib.
Koordinat penemuan para korban berada di N 04°19'758" dan E 096°38'582" dengan ketinggian 2300 mdpl (meter di atas permukaan laut).
"Korban dalam keadaan lemas namun selamat semua," ungkap Amri.
Koordinator Unit Siaga SAR Takengon menyampaikan, para korban sebelumnya sempat membawa bekal dari desa, seperti 5 kilogram beras, 5 bungkus rokok, dan 2 pasang jala.
Akan tetapi, stok yang mereka bawa habis karena hanya mampu bertahan untuk tujuh hari. Belakangan para korban diperkirakan bertahan hidup dengan cara memakan tumbuhan di hutan.
"Kabarnya mereka sudah tidak memiliki bekal selama empat hari. Mereka survival dengan memakan dedaunan kemungkinan," jelas Amri.
Kini tim gabungan beserta para korban masih berada di lokasi penemuan. Mereka baru bisa kembali ke desa besok atau Selasa (10/8/2021).
"Besok pagi baru bergerak kembali ke bawah dan ditargetkan sampai ke bawah sore sekitar pukul 16.00 WIB," tutupnya.