Masuk 10 Besar Nasional, Kadisdik Aceh Apresiasi Untuk Semua Guru

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri. Foto: Roni/readers.ID
Penulis:

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para guru dan tenaga kependidikan yang telah berhasil mengantarkan siswa/i Aceh masuk peringkat 8 nasional melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN), serta peringkat 5 nasional pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2021. 

Hal itu disampaikan Alhudri dihadapan para kepala sekolah, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), serta Pengawas SMA, SMK dan SLB saat berkunjung ke Cabang Dinas Pendidikan di sejumlah wilayah Aceh.

Alhudri mengungkapkan, kunjungan tersebut tidak lepas dari prestasi pendidikan Aceh berkat kerja keras para guru dan tenaga kependidikan sehingga pendidikan Aceh masuk dalam peringkat sepuluh besar nasional. 

"Kami ingin mengajak agar semua pihak sekolah baik itu kepala sekolah, gurunya maupun tenaga kependidikan untuk senantiasa kompak dalam mendidik generasi Aceh untuk mewujudkan visi Aceh Carong," kata Alhudri dalam keterangan tertulis, Minggu (20/6/2021).

Lebih lanjut, Alhudri tak menampik akan kualitas mutu guru yang rendah. Sebab, menurutnya sudah cukup banyak anak-anak didik para guru di Aceh yang telah mencapai kesuksesan. 

Apalagi dengan keluarnya pengemuman dari LTMPT yang menempatkan Aceh urutan ke delapan nasional pada SBMPTN dan urutan kelima nasional pada SNMPTN. Hal itu telah membantah semua tudingan selama ini yang diarahkan kepada para kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan yang bertanggung jawab penuh untuk mendidik generasi Aceh. 

"Tidak mudah untuk mempertahankan prestasi ini apabila semua pihak tidak memiliki mindset yang sama dalam mewujudkan pendidikan Aceh yang lebih baik," jelasnya.

Sosialisasi Asesmen Nasional

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMA dan PKLK, Hamdani, yang turut dalam rombongan Kadisdik Aceh ikut mensosialisasikan Asesmen Nasional yang akan mulai dilaksanakan pada September mendatang. 

Hamdani menuturkan, dalam asesmen nasional ini ada tiga kompetensi yang diuji, pertama kompetensi minimum, literasi numerasi, dan survey lingkungan.

Asesmen dilakukan untuk pemetaan mutu sekolah bukan mutu siswa, adapun yang dites adalah siswa kelas dua sebanyak 45 orang secara acak atau random.

"Dari sekarang kita sudah melakukan sosialisasi agar pelaksanaannya pada September 2021 dapat berjalan sukses.  Harapan kita semua sekolah yang ada di Aceh bisa meningkatkan mutu sekolah dalam pelaksanaan asesmen tahun ini," kata Hamdani.