Menkes Sebut Vaksinasi di Aceh Lambat, Begini Respon IDI Aceh
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut proses vaksinasi di Aceh terkesan lambat. Karena itu ia meminta bantuan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) agar meyakinkan warga Aceh untuk divaksin Covid-19.
Menanggapi hal ini, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh, Safrizal Rahman mengakui bahwa kondisi tersebut sangat memprihatinkan. Apalagi diketahui vaksinasi bukan hanya program nasional, tapi juga program dunia. Bahkan vaksin jadi rebutan karena keterbatasan produksinya.
"Bagi Provinsi Aceh diperlukan kerja extra untuk kampanye vaksin ini, bukan saja dari sisi penjelasan manfaatnya tetapi juga dari sisi kemudahan mendapatkannya," kata Safrizal kepada readers.ID, Selasa (20/4/2021).
"Terutama di bulan puasa seperti saat ini, usulan dan upaya vaksinasi dilakukan pada malam hari sebaiknya dipertimbangkan untuk dikerjakan, karena berkaitan kepada kekhusyukan menjalankan ibadah puasa di siang hari," tambahnya.
Selanjutnya IDI Aceh mengusulkan kepada pemerintah untuk mengkaji persyaratan sertifikat vaksin pada berbagai keperluan dan aktivitas harian masyarakat.
"IDI sendiri akan terus berkomitmen membantu pemerintah untuk mengampanyekan kegiatan ini, termasuk kepada kelompok produktif yang rawan tertular," ujar Safrizal.
Pihaknya juga menyarankan, selain melibatkan para ulama, upaya mendorong vaksinĀ juga sebaiknya melibatkan kelompok muda seperti mahasiswa, secara masif.
"Karena mereka (mahasiswa) adalah kelompok terpelajar yang berada di tengah masyarakat. Bahasa dan pesan yang disampaikan oleh mahasiswa apalagi diikuti dengan bukti penerimaan mereka terhadap vaksin akan lebih dipercaya di masyarakat," pungkasnya.[]