Napi Lapas Kuala Simpang Divaksin Penguat
KUALA SIMPANG, READERS – Ratusan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang divaksin booster untuk penguat antibodi.
Menurut Kepala Lapas Kelas IIB Kuala Simpang, Atma Wijaya mengatakan kegiatan vaksinasi COVID-19 secara massal tersebut dilakukan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Aceh melalui Pos BIN Aceh Tamiang pada hari Kamis (11/8) khusus bagi warga binaan.
Adapun jumlah narapidana yang sudah divaksin dosis tiga atau booster kemarin sebanyak 108 orang dari target 201 dosis yang disediakan.
"Target 201 dosis, namun dikarenakan waktunya terlalu singkat, sehingga baru sekitar 108 orang napi yang tervaksin. Sisanya akan dilakukan pada Sabtu besok," kata Atma Wijaya, Jum’at (12/8/2022).
Ia melanjutkan bahwa dari 478 penghuni Lapas, terdapat 108 orang yang baru menerima suntikan vaksin penguat/booster melalui program kolaborasi percepatan target vaksinasi nasional yang digagas oleh BIN. Sementara sisanya untuk vaksin dosis satu dan dua untuk warga binaan sudah 100 persen.
Pihaknya mengapresiasi Pos BIN Aceh Tamiang yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan vaksinasi dosis ke tiga yang saat ini masih sangat rendah di Lapas Kelas IIB Kuala Simpang.
"Semoga melalui kegiatan vaksinasi di Lapas ini diharapkan dapat mengoptimalkan capaian yang telah ditargetkan oleh pemerintah," tukas Atma Wijaya.
Kepala Pos Daerah BIN Aceh Tamiang Muhammad Iqbal Sugito mengatakan vaksinasi COVID-19 yang digelar BIN khusus ditempat-tempat sentral dengan menggandeng Dinas Kesehatan Aceh Tamiang maupun melalui UPTD Puskesmas setempat.
Adapun program vaksinasi kali ini dengan menyasar para narapidana yang belum menerima vaksin booster untuk terus memacu capaian vaksin dosis penguat di Aceh Tamiang.
"Tentunya hal ini dalam rangka memacu capaian target vaksinasi, khususnya dosis ketiga (booster) di Lapas," ujarnya.
Dikatakan M Iqbal sebelumnya Posda BIN Aceh Tamiang juga telah menjalankan program vaksinasi COVID-19 baik yang dilaksanakan secara door to door, membuat gerai vaksin tingkat kabupaten hingga terjun di daerah 4T (Terdepan, Terluar, Tertinggal dan wilayah Transmigrasi).
Sumber: Antara