Panitia Konser Amal di Peunayong Bertemu Walkot Banda Aceh
Media sosial beberapa lalu dihebohkan dengan sebuah video singkat yang menunjukkan sekelompok muda-mudi larut dalam suasana alunan musik di sebuah Caffe di wilayah Peunayong, Banda Aceh.
Selain melanggar protokol kesehatan, kegiatan tersebut juga dinilai tidak etis karena dilaksanakan di malam bulan suci Ramadan yang seharusnya diisi dengan kegiatan bernuansa Islami.
Melihat perkembangan kasus tersebut, Ikatan Mahasiswa Kota Banda Aceh (IKAMBA) memfasiltasi Himpunan Mahasiswa Sendratasik (Himasendratasik) Universitas Syiah Kuala (USK) untuk bertemu dengan Wali Kota Banda Aceh dalam rangka tabayun dan klarifikasi seputar kegaduhan tersebut.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan Badan Pengurus Harian IKAMBA dan perwakilan panitia penyelenggara konser amal dari Himpunan Mahasiswa Sendratasik USK.
“Kami berharap agar kasus ini ditangani dengan mengedepankan azas-azas keadilan. Kami juga berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua dan IKAMBA terus berkomitmen untuk mendukung penegakan Syariat Islam dan penerapan protokol kesehatan selama pandemi,” Ketua Harian IKAMBA, Akbar Anzulai, Selasa (4/4/2021).
Sementara itu, ketua panitia konser amal Muhammad Fadhil yang juga merupakan Ketua Himpunan Mahasiswa Sendratasik USK sudah meminta maaf dan mengakui kegaduhan yang terjadi saat ini merupakan buntut dari kelalaian dari panitia pelaksana.
Ia juga berharap agar seluruh pihak dapat mengambil pelajaran dari masalah yang sedang menimpa mereka.
Selain itu, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman mengaku tersentuh dengan ketulusan dan keikhlasan panitia penyelenggara untuk meminta maaf serta mengakui kesalahan mereka tanpa ada pembelaan sedikitpun.
“Saya mengapresiasi dan menyambut baik pertemuan ini sebagai bentuk dari kedewasaann adik-adik. Saya berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi mahasiswa dan pemuda di Kota Banda Aceh agar lebih berhati-hati dalam mempersiapkan setiap kegiatan,” sebut Aminullah.
Sementara itu, Ketua Umum IKAMBA, Lazuardi Imam Pratama mengatakan bahwa pihaknya akan menghormati proses hukum yang sedang bergulir.
“Pada prinsipnya IKAMBA sangat menghormati proses hukum yang berlaku. Namun kita meminta kepada aparat penegak hukum untuk dapat menegakkan peraturan perundang-undangan secara adil tanpa pandang bulu,” kata Lazuardi.
Kemudian, Lazuardi menambahkan, pertemuan tersebut juga merupakan wujud komitmen IKAMBA dalam menyerap aspirasi mahasiswa dan pemuda di Kota Banda Aceh.
"Ini menjadi bagian dari tanggung jawab moral IKAMBA dalam mengawal perkembangan di ibu kota provinsi,” pungkasnya.[]