Paya Tumpi Baru Jadi Titik Terakhir Perhelatan Festival Panen Kopi 2023
TAKENGON, READERS – Desa Paya Tumpi Baru, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah, yang merupakan desa Pemajuan Kebudayaan di kabupaten itu menjadi titik terakhir perhelatan Festival Panen Kopi 2023.
Sebelumnya, Festival Panen Kopi Gayo 2023 berlangsung meriah di Dataran Tinggi Gayo yang digelar di tiga desa dan dua kecamatan di Aceh Tengah.
Pertama di Desa Kelitu Kecamatan Bintang pinggir Danau Lut Tawar pada 11-12 November. Kemudian dilanjutkan ke desa kedua di Bukit Sama yang berada di Pegunungan pada 18-19 November, dan titik terakhir rangkaian Festival Budaya Desa di Paya Tumpi Baru, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah.
Festival Panen Kopi di Paya Tumpi Baru menjadi penutup serangkaian Festival Panen Kopi Gayo 2023, yang berlangsung pada Sabtu (25/11/2023).
Festival dibuka secara resmi oleh Kapokja Ketahanan Budaya Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud Syukur Asih Suprojo. Turut dihadiri Pj Bupati Aceh Tengah yang diwakili Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat beserta jajajaran, dan tamu undangan lainnya.
Syukur Asih Suprojo dalam sambutannya menerangkan Desa Paya Tumpi Baru merupakan salah satu dari 230 desa yang masuk dalam program Pemajuan Kebudayaan Desa yang diinisiasi sejak 2021 oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud-Ristek RI.
“Tahun ini memasuki tahun ketiga, tahap pemanfaatan potensi budaya desa. Tahap pemanfaatan bertujuan meningkatkan ketananan budaya, kolaborasi antar budaya, dan kesejahteraan masyarakat desa," katanya.
Desa Paya Tumpi Baru, sambungnya, menjadi contoh desa yang berhasil memberdayakan masyarakat desanya dengan potensi sumberdaya yang dimiliki dan menjalin kolaborasi dengan desa-desa lain di sekitarnya.
Inisiator Festival Panen Kopi Gayo, Hardiansyah Ay mengungkapkan, Festival Panen Kopi di Paya Tumpi Baru menyuguhkan berbagai atraksi seperti pertunjukan kesenian tradisional, ritual tradisi, atraksi kopi, workshop kebun dan kopi, pasar kopi, kuliner, permainan tradisional dan pagelaran Jazz Panen Kopi.
Dikatakan, festival ini bukan hanya merupakan momen perayaan bagi masyarakat yang telah bekerja keras untuk menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi, tetapi juga adalah cerminan dari peran penting industri kopi masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan di daerah.
Kegiatan ini, lanjutnya, didukung oleh Direktoral Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud, berkerjasama dengan Gayo Kultural Lab dan masyarakat dari desa-desa yang terlibat dalam penyelenggaraan.
Desa Paya Tumpi Baru memiliki sumber daya alam seperti kopi arabika, madu dan holtikultura. Desa ini juga menyimpan jejak sejarah dan perkembangan kopi Gayo dari masa ke masa.
Semenjak masuk dalam program Pemajuan Kebudayaan Desa, Paya Tumpi Baru rutin menggelar kegiatan kebudayaan, seperti Paya Tumpi Culture Revisit, Festival Panen Kopi dan kegiatan budaya lainnya.
Desa ini lantas meraih sejumlah prestasi. Di antaranya sebagai KIM Aspratif dalam KIM FEST 2023 Nasional di Surabaya, Pengelola Website Desa Terbaik se-Aceh Tengah dan beberapa prestasi lainya.
Selain itu, terdapat juga produk-produk kreatif UMKM karya warga desa, salah satunya penutup kepala khas Gayo, Jembolang, yang kini diminati dan menjadi trend.
Sebelumnya, Reje Paya Tumpi Baru, Idrus Saputra mengatakan, pemerintah desa dan masyarakat menyambut antusias dan mendukung penuh digelarnya Festival Panen Kopi Gayo kali kedua di Paya Tumpi Baru.
"Alhamdulillah, sebagai desa budaya, banyak hal kita buat dan berdampak ke masyarakat desa, salah satunya meningkatkan sumberdaya desa dan tumbuhnya produk serta berbagai program kementerian masuk ke desa kami, seperti program desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak dan lainnya," ujarnya.
Semua ini, tambahnya, tidak lepas dari peran Daya Desa dalam program pemajuan kebudayaan desa.[HSP]
Sumber: Rilis