Pemerintah Aceh Komit Tingkatkan Kualitas Pertanian

Bersiap-siap menuju sawah. Foto: Hotli Simanjuntak/readers.ID
Penulis:

Pemerintah Aceh berkomitmen untuk terus berupaya dalam mengembangkan sektor pertanian dengan strategi dan kebijakan yang mendukung usaha-usaha pertanian mulai dari meningkatkan produktivitas, kualitas produksi dan nilai tukar petani.

"Melalui penyediaan sarana dan prasarana pertanian, pemasaran hasil pertanian dan hal-hal lainnya," kata Gubernur Aceh Nova Iriansyah di Banda Aceh, Jumat (24/9/2021) dilansir Antara.

Nova mengungkapkan hal tersebut dalam sambutan dalam FGD Fakultas Pertanian USK ‘Peu Haba (apa kabar) Pertanian Aceh’ dalam peringatan Hari Tani Nasional 2021.

Nova menjelaskan Aceh merupakan daerah agraris dengan sektor pertanian merupakan kelompok yang memberi kontribusi yang sangat besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh.

Berdasarkan data statistik pada triwulan II-2021, struktur perekonomian Aceh menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku masih didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yaitu sebesar 30,77 persen.

"Ini bermakna bahwa sektor pertanian secara umum masih menjadi kunci utama sebagai pondasi bagi pertumbuhan perekonomian Aceh," katanya.

Untuk itu, pemerintah berkomitmen bahwa sektor pertanian tetap menjadi tumpuan kebijakan Pemerintah Aceh, meski sedang menghadapi tantangan besar berupa COVID-19, sehingga perlu menyelaraskan arah kebijakan pembangunan daerah.

"Penyelarasan ini, terutama dalam rangka mendukung penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi baik daerah maupun nasional," katanya.

Menurut Nova, keberpihakan kepada pembangunan sektor pertanian, khususnya dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan daerah pada saat pandemi, merupakan suatu keniscayaan yang harus diprioritaskan.

Sejak awal pandemi, lembaga PBB yang mengurusi pangan dan pertanian, FAO, telah mengingatkan pemimpin-pemimpin dunia bahwa pandemi akan menyebabkan krisis pangan dunia.

Dalam rangka mengantisipasi peringatan FAO tersebut, Pemerintah Aceh sejak awal telah mengambil langkah cepat dan inovatif dengan mencanangkan Gerakan Aceh Mandiri Pangan (Gampang), dengan prinsip utama menggerakkan masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya yang ada.

"Program Gampang ini dikhususkan pada pengembangan komoditi yang mudah dilakukan dengan risiko yang relatif rendah, tetapi berdampak signifikan untuk kemandirian pangan di masa pandemi," katanya.

Prioritas utama program Gampang adalah padi dan jagung, air irigasi, sayur, telur dan ikan. Program tersebut mencakup keseluruhan 23 kabupaten/kota yang ada di Aceh sesuai dengan karakteristik masing-masing wilayah, katanya lagi.

Di samping itu, pemerintah juga fokus untuk menggenjot produksi pertanian terutama tanaman pangan yang sekurang-kurangnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Aceh.