Pemkab Nagan Raya Minta PLN di Tengah Ramadhan Aman

Pj Bupati Nagan Raya, Aceh, Fitriany Farhas. (ANTARA/HO-Dok Pemkab Nagan Raya)
Penulis:

SUKA MAKMUE, READERS - Pemerintah Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh meminta PT PLN (Persero) menjaga keandalan suplai tenaga listrik kepada seluruh pelanggan khususnya selama bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah.

Hal itu disampaikan Pj Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas di Suka Makmue pada Sabtu (11/3/2023) kemarin.

"Apabila listrik padam, ibu-ibu di rumah terkendala untuk memasak persiapan berbuka puasa. Kemudian juga kegiatan rumah tangga lainnya, mereka akan merasa rugi apabila listrik sering padam," kata Fitriany Farhas.

Fitriany Farhas menyampaikan hal ini dalam hasil pertemuan dengan manajemen PT PLN (Persero) yang menanggapi keluhan masyarakat terkait sering adanya pemadaman listrik selama ini di Nagan Raya.

Dikatakan, pihaknya sengaja mengundang manajemen PT PLN untuk membahas tentang antisipasi terjadinya pemadaman listrik saat bulan suci Ramadhan.

Menurutnya selama ini banyak keluhan yang diterima masyarakat agar tidak adanya pemadaman listrik menjelang berbuka puasa, serta saat masyarakat sedang beribadah di bulan suci Ramadhan.

Dari itu, Pemkab Nagan Raya meminta PLN agar menstabilkan aliran listrik sehingga tidak mengalami pemadaman.

Menanggapi hal itu, Manajer PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan Jeuram, Rahadi Bakri Hasibuan menyampaikan permohonan maaf kepada Pemkab Nagan Raya dan masyarakat terkait pemadaman listrik yang terjadi akhir-akhir ini.

"(Pemadaman) ini bukan kami sengaja, itu faktor alam, seperti badai, angin kencang dan lainnya, karena untuk faktor alam itu harus kami padamkan listrik daerah itu. Kalau tidak, padamnya bisa meluas apabila terjadi padam tersendiri," kata Rahadi.

Kemudian ada juga faktor non alam seperti ranting pohon patah mengenai kabel listrik, dan ada juga monyet naik ke kabel listrik di tiang PLN, hal ini juga mengakibatkan listrik padam.

Rahadi menjelaskan ada dua pemadaman yang dilakukan, pertama terencana dan yang kedua tidak terencana atau tidak terduga.

"Kalau yang terencana itu sudah kami informasikan terlebih dahulu, misalnya besok mati lampu, satu hari sebelum mati lampu itu sudah kami informasikan," katanya.

Sedangkan yang tidak terencana itu seperti cuaca ekstrem, ranting pohon jatuh ke atas kabel seperti yang saya bilang tadi dan faktor binatang yang menginjak kabel listrik.

Editor: Junaidi
Sumber: Antara