Pemkab Pidie Jaya Dorong Industri Coklat Jadi Khasnya Pijay
Wakil Bupati Pidie Jaya (Pijay) Said Mulyadi mengatakan selama pandemi pelaku UMKM di Pidie Jaya, merasakan dampak utamanya pada pemasaran hasil produksi. Baik itu penjualan harian maupun produksi-produksi industri lainnya di dalam kabupaten setempat.
Meski demikian, lanjutnya, Pemerintah Pijay terus memberikan stimulus terutama untuk UMKM agar tetap survive dan mendorong bangkitnya perekonomian di wilayah tersebut.
"Pemerintah dalam kondisi ini berupaya membantu peralatan dan modal kerja, itu yang sedang kita upayakan sekarang," kata Said Mulyadi saat ditemui di salah satu kafe di Banda Aceh, Rabu (19/5/2021).
Wakil Bupati yang juga Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pijay, menyebutkan, saat ini Pemkab setempat tengah mendorong industri dan wisata kuliner coklat yang diharapkan menjadi khasnya Pidie Jaya di masa mendatang.
"Pidie Jaya memang dari potensi daerah, maupun secara nasional, kita dikenal punya unggulan berupa coklat. Ini kemudian yang menjadi tugas kita bersama bagaimana kualitas dan nilai produksi serta pemasaran komoditas unggulan daerah ini bisa jadi khasnya Pidie Jaya ke depan," ujar Said.
Pemkab Pijay saat ini sudah menganggarkan untuk penyiapan fasilitas industri dan pemasaran coklat agar memudahkan para UMKM memasarkan hasil produksi nantinya.
"Kita sudah anggarkan, nanti akan ada satu tempat pusat kuliner coklat yang difasilitasi Pemda, infrastrukturnya yang kita bangun. Semoga bisa dimanfaatkan masyarakat kita untuk menjual, membuka usaha bagi UMKM," ungkapnya.
Untuk saat ini, lanjutnya, beberapa tempat sudah terkenal dengan home industri coklatnya seperti di Bandar Baru, Pidie Jaya.
"Ke depan, akan terus kita dorong untuk kembangkan industri ini. Kemudian nanti bisa tumbuh tempat-tempat industri coklat dari tepung hingga kuliner coklat siap santap selain di Bandar Baru, misal seperti di Meureudu, Ulee Gle dan tempat-tempat lainnya. Jadi kalau masuk Pidie Jaya itu ada khasnya yakni coklat," pungkasnya.