Pengurus Masjid Ini Berharap SK Hibah Dari Gubernur Aceh Segera Terbit

Keduanya mengaku sudah menyiapkan semua persyararatan  administrasi yang dibutuhkan saat mengajukan bantuan. Hanya saja sampai saat ini mereka belum menerima SK Hibah yang dikeluarkan Gubernur Aceh.

Aceh Timur- Bulan Ramadhan telah dekat. Semua masyarakat muslim bersiap-siap untuk bisa mennyambut bulan mulia ini. Tidak terkecuali para pengelola masjid dimanapun mereka berada. Rata-rata bergegas untuk membuat masjid menjadi nyaman sebagai tempat ibadah dan layak.

Banyak dari pengurus masjid juga melakukan renovasi untuk membuat masjid mereka menjadi baik dan layak. Namun tidak sedikit pula yang masih memiliki kendala dalam menyelesaikan bangunan tempat ibadah tersebut, dikarenakan kekurangan dana. Seperti Masjid Baiturrahim Desa Sunting Aceh Tamiang dan Masjid At-Taqwa Gampong Blang Pasee, Kota Langsa. 

Kedua pengurus masjid ini, berusaha agar pembangunan masjid mereka bisa dilanjutkan. Namun sampai saat ini mereka belum tahu kendala yang dihadapi. Menurut mereka, pihaknya sudah mengurus pengajuan kepada Pemerintah Aceh untuk bisa mendapatkan dana bantuan pembangunan masjid yang sempat dipending (dihentikan) di tahun 2021.

Keduanya Azray (47), pengurus Masjid Baiturrahium Desa Sunting Aceh Tamiang dan dan Anto (49), pengurus Masjid At-Taqwa Gampong Blang Pasee Kota Langsa, mengaku tidak mengetahui mengapa bantuan dana dari Program Bantuan Pembangunan Masjid dari Pemerintah Aceh, belum juga turun sampai saat ini.

Namun keduanya mengaku sudah menyiapkan semua persyararatan administrasi yang dibutuhkan, saat mengajukan bantuan. Hanya saja sampai saat ini mereka belum mendapatkan SK Hibah yang dikeluarkan Gubernur Aceh.

“Saya tidak tahu pasti, namun kalau saya tidak salah persyaratan untuk mendapatkan SK Hibah dari Gubernur Aceh harus memiliki surat rekomendasi dari Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA),” Ujar Azray kepada Readers.ID, Selasa (1/3/2022).

Kepada media ini, Azray juga mengatakan pembangunan masjid ini sudah dimulai sebelum 2019. Namun sampai saat ini belum juga rampung karena keterbatasan dana pembangunannya. Hal yang sama diakui Anto. Ia mengaku tidak tahu kekurangannya dimana, dan apa lagi yang harus disiapkan.

"Yang saya dengar karena belum memiliki SK Hibah dari Pak Gubernur saja," ujar Anto lagi.

“Saya juga tidak tahu kurangnya. Tapi saya sempat menelpon dapat informasi dari teman kalau yang beluam dapat SK Hibah tidak akan dicairkan dananya, walaupun dananya sudah ada,”kata Anto lagi.

Keduanya mencoba mencari informasi, dan menghubungi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), untuk mencari tahu kendala yang mereka hadapi. 

“Siapa tahu kami bisa menyampaikan aspirasi kami. Kami berharap berharap mendapatkan informasi yang jelas terkait kekurangan administrasi kami dan kemana harus bertanya,”  kata keduanya.

Namun mereka mengaku, hingga berita ini diturunkan mereka berdua belum belum berhasil menemui wakil rakyat Aceh tersebut.

Readers.ID mencoba menghubungi dan meminta tanggapan dari anggota Komisi II DPR Aceh, Muhammad Rizky, untuk meminta pendapatnya terkait suara dari kedua pengurus masjid tersebut.

“Mohon maaf sejauh ini saya belum mengetahui perihal hambatan tersebut. Tapi Insya Allah, Tim TAPA dan Pemerintah Aceh pasti sudah bekerja untuk itu, dan semoga para pengurus masjid itu bisa sesegera mungkin mendapat SK Hibah dari Gubernur yang didahului rekomendasi dari Tim TAPA,” katanya.

Rizky memberikan apresiasi kepada kedua pengurus masjid tersebut, karena telah konsen memikirkan perkembangan pembangunan masjid tersebut, dan berharap persoalan ini akan mendapat respon positif dan segera terwujud.

Ia juga berharap pengurus masjid tetap semangat untuk membangun masjid mereka sampai selesai.