Perdana Menteri Pakistan Digulingkan 

Dilansir dari Sindonews.com, Minggu (10/4/2022), Khan kehilangan kekuasaan, pasca beberapa hari usai memblokir upaya mosi tidak percaya di Parlemen. 

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan digulingkan oleh mosi tidak percaya Parlemen. Foto/REUTERS (sindonews/reuters)
Penulis:

ISLAMABAD, READERS – Sebanyak 174 anggota Parlemen memberikan suara dalam menentang Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan hingga akhirnya digulingkan dari jabatannya oleh mosi tidak percaya di Parlemen pada Sabtu (9/4/2022).

Dilansir dari Sindonews.com, Minggu (10/4/2022), Khan kehilangan kekuasaan, pasca beberapa hari usai memblokir upaya mosi tidak percaya di Parlemen. 

Hal ini juga dikuatkan setelah Mahkamah Agung setempat memutuskan Khan telah bertindak tidak konstitusional dengan sebelumnya memblokir proses dan membubarkan Parlemen. 

Mosi tidak percaya membutuhkan 172 suara di Parlemen dari 342 kursi, ternyata didukung oleh 174 anggota Parlemen. 

Mengantisipasi kekalahannya, Imran Khan, yang menuduh oposisi berkolusi dengan Amerika Serikat untuk menggulingkannya, sehingga pada Jumat (8/4/2022) meminta para pendukungnya untuk menggelar aksi unjuk rasa secara nasional pada hari Minggu (10/4/2022).

Pilihan Khan terbatas setelah melihat jumlah pemilih yang besar dalam dukungannya, dia mungkin mencoba untuk menjaga momentum protes jalanan sebagai cara untuk menekan Parlemen untuk mengadakan pemilu dini. 

Khan sebelumnya mencoba untuk menghindari pemungutan suara dalam mosi tidak percaya dengan membubarkan parlemen dan mengadakan pemilu lebih awal, namun keputusan Mahkamah Agung memerintahkan pemungutan suara di Parlemen untuk dilanjutkan. 

Demikian juga dengan pemimpin oposisi Pakistan, Shehbaz Sharif, dalam pidatonya setelah pemungutan suara yang menggulingkan Imran Khan.

“Kami tidak akan membalas dendam. Kami tidak akan memenjarakan orang, tetapi hukum akan berjalan," katanya. 

Imran Khan naik ke tampuk kekuasaan pada 2018 dengan dukungan militer, tetapi baru-baru ini kehilangan mayoritas suara Parlemen ketika sekutunya mundur dari pemerintahan koalisinya. 

Partai-partai oposisi mengatakan dia telah gagal untuk menghidupkan kembali ekonomi yang terpukul oleh COVID-19 atau memenuhi janji untuk membuat Pakistan bebas korupsi.

Sumber: Sindonews.com