Ratusan Guru PAI di Bener Meriah Ikuti Seminar Penguatan Moderasi Beragama
REDELONG, READERS – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bener Meriah yang bekerja sama dengan Program Sarjana dan Magister Institut Agama Islam Al Muslim Aceh melaksanakan Seminar Penguatan Moderasi Beragama bagi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Aula Dinas Sosial Pante Raya, Kecamatan Wih Pesam, Selasa (15/8/2023).
Seminar yang mengambil tema Penguatan Moderasi Beragama dan Semangat Memperingati HUT RI Ke 78 Kita Wujudkan Guru Pendidikan Agama Islam yang Moderat, Unggul dan Relegius dibuka oleh PJ Bupati Bener Meriah Drs. Haili Yoga. M.Si.
Dalam pembukaan tersebut Haili Yoga menyampaikan bahwa saat ini masih banyak yang malas membaca Alquran. Oleh karena itu Ia menekankan guru PAI untuk gemar membaca Al-Qur'an, dan mengimplementasikannya kepada anak didik di sekolah masing-masing.
"Wajibkan semua anak anak mengaji, kemudian baru belajar, karena dengan membiasakan membaca Alquran di sekolah/madrasah, maka peserta didik menjadi rajin membaca Al-Quran di rumah," kata Haili Yoga.
Haili Yoga juga mengingatkan para Guru PAI untuk tidak hanya sekedar hadir dalam seminar, tetapi harus dapat mengimplementasikan hasil seminar tersebut kepada anak didik.
"Jangan ada lagi sekolah dan madrasah yang tidak membaca Al-Quran setiap harinya. Dan kita semua harus gemar membaca Alquran dan shalat berjamaah," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bener Meriah H Wahdi MS, MA, dalam laporan dan sambutannya menyampaikan, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Kabupaten Bener Meriah seluruhnya berjumlah 389 orang.
"Bahwa mereka ini tidak ada anak kandung dan anak sambung, apalagi anak tiri dan siap mendukung program Pj Bupati Bener Meriah," kata Wahdi
Bahwa, sambungnya, pentingnya moderasi beragama bagi guru PAI, dikarenakan guru agama adalah guru yang menanamkan pentingnya nilai-nilai agama untuk saling menghormati dan toleransi, tambah Wahdi
Lebih lanjut Kakankemenag Wahdi mengatakan, moderasi dalam bahasa Arab dikenal dengan kata wasath atau wasathiyah, yang memiliki padanan makna dengan kata tawassuth (tengah-tengah), dan moderasi adalah sikap dan pandangan yang tidak berlebihan, tidak ekstrem dan tidak radikal.
"Semoga dengan seminar hari ini, kita semua dapat memahami dan mengerti tentang arti dan makna moderasi beragama, sehingga dapat menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari," harapnya.
Turut hadir dalam acara pembukaan seminar itu, Mewakili Kanwil Kemenag Aceh, Dr Thaharuddin MA, Mewakili Rektor IAI Al-Muslim Direktur Pasca Sarjana IAI Al Muslim Aceh, Dr. Dhiauddin M.Pd, Ketua Prodi PAI SI Diana MA, Ketua Prodi PAI S2, Dr. Saifuddin, MA, Pj Sekda Bener Meriah, Armansyah SE., MSi, Kadis Pendidikan Ruh Akbar SH., MM, Kadis Dinsyar Taslim, S.Ag., M.Sos, Kacabdin Sukardi M.Pd, mewakili Ketua MPD Turham AG, S. Ag., M.Pd, Kasi Pendis, Hj Mariani M.Pd, Ketua AGPAI Marsono S.Pd.I, Pengawas, dan segenap guru AGPAI.
Sumber: Rilis