Realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional Diakui Capai 55,3 Persen

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Launching Bulan Pemuda dan Kick-Off Pesantrenpreneur 2021 di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Selasa (28/9/2021). (ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian).
Penulis:

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto menyampaikan realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah mencapai 55,3 persen dari total pagu anggaran Rp744,77 triliun hingga 1 Oktober 2021.

"Sudah mencapai Rp411,7 triliun dari pagu. Klaster kesehatan sudah 48,4 persen atau Rp104 triliun," kata Airlangga dalam konferensi pers secara daring mengenai perkembangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta, pada Senin (4/10/2021) dilansir dari Antara.

Kemudian, lanjutnya, realisasi di klaster perlindungan sosial telah mencapai 62,9 persen atau telah mencapai Rp117,3 triliun. Realisasi program prioritas mencapai 53 persen atau Rp62, triliun dan realisasi klaster dukungan Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) dan korporasi sebanyak 42 persen atau Rp68,43 triliun.

"Dan klaster insentif usaha sudah Rp59,4 triliun atau 94 persen," ungkap Airlangga.

Airlangga menjelaskan dana PEN bidang kesehatan sebanyak Rp104,1 triliun digunakan untuk keperluan diagnostik, teurapetik dan vaksinasi. Sedangkan dana untuk Program Keluarga Harapan (PKH) telah direalisasikan sebanyak Rp20,72 triliun atau 73,2 persen.

"Kartu Sembako Rp29,21 triliun atau 58 persen, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa sudah mengalami kenaikan yaitu Rp14,94 triliun atau 51,9 persen dan bantuan subsidi upah itu Rp5,07 tiliun atau 57,7 persen," jelas Airlangga.

Pemerintah kembali menetapkan untuk memperpanjang PPKM level 2-4. Kebijakan tersebut diperpanjang selama 14 hari, yakni 5-18 Oktober 2021. Meski demikian, terdapat beberapa pelonggaran pada sejumlah sektor.[mu]