Ruas Jalan Lintas Nasional di Aceh Tamiang Lumpuh Total

"Tingginya debit air menyebabkan ruas jalan tidak dapat dilalui oleh kendaraan. Kondisi ini menyebabkan kemacetan total akibat antrian panjang kendaraan roda empat, truck barang bahkan bus penumpang,"

Puluhan kendaraan terjebak kemacetan akibat Banjir di Aceh Tamiang
Penulis:

ACEH TAMIANG, READERS - Banjir melanda Kebupaten Aceh Tamiang dalam tiga hari terakhir semakin meluas. Bahkan membuat arus lintas Medan-Banda Aceh lumpuh total dan tidak bisa dilalui kendaraan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang, Iman Suhery menyebutkan, lintas jalan nasional yang terendam dimulai dari Kecamatan Karang Baru tepat di Kampung Alur Bemban.

Kemudian berlanjut di Kecamatan Kota Kualasimpang di Kampung Sriwijaya. Ketinggian air di dua titik lokasi ini berkisar 50-70 cm, sehingga masih bisa dilalui para pengguna jalan.

Sedangkan diruas jalan nasional yang lain, tepatnya di Kampung Bukit Rata, Alur Selawi dan Kebun Tiga, Kecamatan Kejuruan Muda, ketinggian air mencapai kurang lebih 100-150cm. 

"Tingginya debit air menyebabkan ruas jalan tidak dapat dilalui oleh kendaraan. Kondisi ini menyebabkan kemacetan total akibat antrian panjang kendaraan roda empat, truck barang bahkan bus penumpang," kata Iman Suhery saat dikonfirmasi, Kamis (3/11/2022).

Dia menyebutkan kemacetan dimulai dari jalan Medan - Banda Aceh, tepat di depan Istana Karang Kecamatan Karang Baru sampai dengan Kampung Minuran Kecamatan Kejuruan Muda.

"Kita imbau kepada pengguna jalan untuk tidak memaksakan diri melintas menuju arah Sumatera Utara atau sebaliknya, hingga air surut. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kemacetan dan keselamatan pengendara dalam perjalanan," imbaunya.

Iman Suhery, menyebutkan, untuk sementara warga tidak bisa melintas di jalur jalan nasional. “Tim siaga di lokasi banjir. Memastikan tidak ada yang melintas sementara waktu, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” katanya.

Dia menyebutkan, banjir merendam 12 kecamatan yang tersebar di 72 desa dan mengakibatkan 1.400 warga mengungsi di sejumlah titik.

“Kami sudah melaporkan detail kerusakan dan korban banjir ke BPBD Aceh dan BNPB Pusat,” pungkasnya.

Salah seorang pengendara Muhammad Waly, warga Kota Lhokseumawe, menyebutkan tidak bisa menembus banjir. “Saya dari Medan menuju Lhokseumawe. Namun tidak bisa tembus lokasi banjir," ujarnya. 

"Sekarang kami balik lagi ke Medan, sembari menunggu air surut,” terang Waly.

Editor: Junaidi