Konflik
Saat Panen Cabai, Harimau Terkam Warga di Aceh Selatan
Menurut Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Subulussalam Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Hadi Sofyan, harimau Sumatera tersebut tiba-tiba muncul dari semak belukar di kebun Muhajir.
TAPAKTUAN, READERS – Muhajir (47) mesti dilarikan ke Rumah Sakit Tapaktuan, Aceh Selatan usai diterkam harimau Sumatera di bagian kaki kanannya pada Sabtu (21/5/2022), sekitar pukul 11 WIB.
Dilansir dari Kumparan.com, Muhajir diterkam harimau tersebut saat sedang memanen cabai di kebun miliknya di Gampong Seuleukat, Kecamatan Bakongan Timur.
Menurut Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Subulussalam Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Hadi Sofyan, harimau Sumatera tersebut tiba-tiba muncul dari semak belukar di kebun Muhajir.
Melihat hal itu, Muhajir bergegas dan berinisiatif memanjat pohon, namun disayangkan ia kalah cepat dengan harimau.
“Belum tinggi memanjat, harimau lebih dulu menerkam kaki kanannya sehingga menimbulkan luka," tutur Hadi.
Untuk diketahui, konflik harimau-manusia di Aceh Selatan merupakan kejadian yang berulang. Harimau kerap berlalu-lalang di pemukiman penduduk. Sementara disisi lain, tiga ekor harimau mati karena dijerat manusia pada Agustus 2021 lalu.
Konflik membuat nasib harimau makin terancam punah. Berdasarkan data BKSDA Aceh menyebut, pada 2020 populasi harimau sumatera di Aceh sekitar 200 ekor tersebar di Kawasan Ekosistem Leuser dan Ulu Masen.
"Namun, data itu telah lama tidak diperbarui," Agus Arianto, Kepala BKSDA Aceh.
Editor: Junaidi
Sumber: Kumparan.com