Terkait Deklarasi Damai Antarmahasiswa Di Banda Aceh, Ini Kata Pemkab Bener Meriah dan HPBM
BANDA ACEH, READERS – Perselisihan antarmahasiswa lima kabupaten di Banda Aceh, yaitu Aceh Tengah, Abdya, Aceh Selatan, Bener Meriah dan Gayo Lues berujung selesai dan berakhir damai secara kekeluargaan di Polresta Banda Aceh.
Terkait deklarasi damai ini, Pemerintah Kabupaten Bener Meriah mengapresiasi adanya proses deklarasi damai tersebut.
"Mengapresiasi sikap cepat dan tepat dari Kapolresta Banda Aceh, Pj Walikota Banda Aceh dan pihak terkait yang telah memfasilitasi proses perdamaian," kata Pj Bupati Bener Meriah, melalui Kadis Pendidikan, Ruh Akbar SE.,MM di Banda Aceh, Senin (23/10/2023).
Pemda Bener Meriah, kata Ruh Akbar, juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak perwakilan lima Kabupaten di Aceh yang telah meringankan langkahnya untuk menghadiri prosesi berlangsungnya acara deklarasi perdamaian di Polresta Banda Aceh tersebut.
"Pemda Bener Meriah juga mengucapkan kepada semua perwakilan mahasiswa lima Kabupaten utamanya kepada Ketua mahasiswa HPBM Banda Aceh beserta anggotanya yang telah berkontribusi mengikuti acara perdamaian," ujarnya.
Kedepan, Pemkab Bener Meriah mengharapkan mahasiswa dari Bener Meriah di Banda Aceh agar menjaga dan membangun persaudaraan secara baik antarmahasiswa sehingga tidak menimbulkan lagi hal-hal yang terjadi.
Ia juga menyampaikan, bahwa saat ini untuk tidak dahulu mengadakan kegiatan bermain futsal bersama dengan mahasiswa di luar empat serumpun di dataran tinggi.
Tidak hanya itu saja, Ruh Akbar juga mengajak para senior untuk mengayomi adik-adiknya yang mahasiswa baru di Banda Aceh untuk tetap menjaga etika yang baik di perantauan.
"Kepada senior untuk selalu mengayomi adik-adik mahasiswanya untuk tidak bersikap terlalu emosi dan harus mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru," ajak kadis Pendidikan Bener Meriah itu.
Sementara itu diluar forum, Ruh Akbar juga menyinggung terkait asrama mahasiswa. Ia mengatakan pihaknya akan berkomunikasi kembali dengan pimpinan untuk penyediaan Sekretariat HPBM Banda Aceh.
Sementara itu, Ketua IPK Bener Meriah yang turut hadir di Banda Aceh mendampingi Kadis Pendidikan Bener Meriah, Dayat, mendukung penuh atas perdamaian kelima kabupaten tersebut.
"Semoga ke depannya, silaturrahmi terjaga dan menjadi lebih baik lagi," kata Dayat.
Sedangkan Ketua Umum Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiwa Bener Meriah (HPBM) Banda Aceh, Lukman Hakim menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses deklarasi perdamaian ini.
"Alhamdulillah atas izin Allah SWT, persoalan perselisihan yang terjadi beberapa hari belakangan ini telah menemukan titik terang dengan agenda deklarasi damai di Polresta Banda Aceh," kata Lukman.
Atas selesainya permasalahan dan kesalahpamahan antarmahasiswa lima kabupaten itu, Lukman juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada polresta Banda Aceh, Dandim 0101/Banda Aceh, Pj Walikota Banda Aceh, Pemkab setiap kabupaten, para Ketua Umum, Keluarga Negeri Antara (KNA) dan pembina HPBM Banda Aceh.
"Saya mewakili pengurus dan anggota HPBM Banda Aceh mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kapolresta Banda Aceh, Dandim Banda Aceh, Pj Walikota Banda Aceh, Perwakilan Pemkab setiap kabupaten, rekan-rekan ketua umum, Keluarga Negeri Antara (KNA) yang sudah berupaya dalam menciptakan kedamaian ini," sebut Lukman.
Terima kasih juga, sambungnya, kepada pembina HPBM Banda Aceh yang sudah mensupport dan memberi semangat kepada kami agar persoalan ini segera terselesaikan.
"Saya menghimbau kepada adik-adik kami yang baru berkuliah di Banda Aceh untuk bergabung dengan HPBM Banda Aceh, yang bertujuan untuk menjalin silaturahmi dan menyalurkan kegiatan-kegiatan yang positif," harap Lukman Hakim.
Selain deklarasi dan penandatanganan damai, semua pihak terkait yang berhadir di Aula Polresta Banda Aceh tersebut bersepakat untuk melakukan perdamaian lebih lanjut secara adat atau peusijuk yang diwacanakan di Pendopo Kota Banda Aceh atau di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh sebelum berlangsungnya Pekan Kebudayaan Aceh (PKA).[]