Teuku Afifuddin: Saatnya Seniman Aceh Berijazah

Ketua Dewan Kesenian Aceh, Dr. Teuku Afifuddin, M.Sn (Foto: Dok. Teuku Afifuddin)
Penulis:

BANDA ACEH, READERS – Ketua Dewan Kesenian Aceh, Dr Teuku Afifuddin MSn menyampaikan sudah saatnya seniman Aceh berijazah, seiring selama ini untuk menjadi tenaga ahli bidang seni dalam kegiatan pemerintahan disyaratkan harus memiliki ijazah sarjana seni atau setingkatnya.

Hal itu diungkapkan Afifuddin lantaran Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh sedang menerima mahasiswa baru jalur mandiri khusus, yang salah satunya diperuntukkan bagi para seniman yang belum memiliki ijazah sarjana.

Afifuddin juga menyampaikan terimakasih kepada Rektor ISBI Aceh atas program penerimaan mahasiswa baru ISBI Aceh dengan jalur mandiri khusus.

“Tentu dengan program yang dilakukan ISBI Aceh nantinya setiap seniman bisa menjadi bagian tenaga ahli tersebut tanpa terhambat oleh syarat ijazah,” kata Afifuddin kepada media ini, Kamis (4/7/2024).

Melalui jalur ini, sebutnya, ISBI Aceh memberikan kesempatan kepada para seniman di Aceh untuk dapat menjadi mahasiswa dengan tanpa dipungut biaya pendaftaran.

UKT yang ditawarkan juga masih dapat dipenuhi okeh kalangan seniman. UKT dapat dicicil 2 kali bayar, 50 persen awal semester dan 50 % di akhir semester sebelum pelaksanaan ujian.

“Ini merupakan kesempatan emas bagi seniman dan pelaku seni di Aceh untuk mendapatkan legesi dari institusi pendidikan seni sehingga dapat menjadi bagian dari setipa program pemerintah dan swasta nantinya baik di Aceh maupun nasional,” ujarnya.

Dikatakan, program jalur mandiri khusus ISBI Aceh ini sangat sesuai dengan UU nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Dari Dewan Kesenian Aceh beserta seluruh Dewan Kesenian Aceh kabupaten/kota mendukung penuh program tersebut dan siap memberikan rekomendasi kepada seniman dan pelaku seni di Aceh sebagai syarat ikut program penerimaan mahasiswa ISBI Aceh melalui jalur mandiri khusus di link https://bit.ly/mandirikhusus_isbiaceh2024.

“Saya mengajak seluruh seniman dan pelaku seni di Aceh untuk mengambil kesempatan ini, agar kelak pemikiran dan kerja para seniman di Aceh dapat dibayar layak sesuai aturan yang berlaku,” jelasnya.

"Jangan takut soal umur, dulu saya memutuskan untuk melanjutkan studi sarjana seni di umur 30 tahun dan saat itu sudah berkeluarga," lanjutnya.

“Alhamdulillah sekarang saya sudah menyelesaikan semua tingkat pendidikan seni, kuncinya yakin dan percaya bahwa Allah adalah zat yang memudahkan setiap niat baik manusia,” tutup Afifuddin.[]

Editor: M. Nur