Tgk Saifuddin: Perbedaan Pendapat Khazanah, Jangan Saling Mengkafirkan
Perbedaan pendapat kerap terjadi terutama dalam bulan Ramadan. Mulai dari penentuan 1 Ramadan hingga jumlah salat tarawih dan waktu imsakiyah yang terjadi perbedaan secara signifikan, utamanya pada aliran tertentu yang memang diakui di Indonesia.
Pimpinan Pondok Pesantren Modern Al Falah Abu Lam U, Tgk Saifuddin Sa'dan mengatakan, perbedaan seperti ini harusnya menjadi khazanah (kekayaan) dalam Islam yang harus disyukuri, bukan diperdebatkan apalagi sampai mengkafirkan antara satu dengan yang lain.
"Yang paling penting bagaimana kita saling menghargai, saling tidak menyalahkan. Karena itu semuanya adalah produk-produk para ulama juga," kata Tgk Saifuddin kepada readers.ID, Sabtu (17/4/2021).
"Saya pikir apa yang ada itu menjadi khazanah Islam yang memperkaya kehidupan umat Islam, bukan mempermiskin apalagi memperuncing hingga membuat umat Islam kocar-kacir. Saya pikir itu kita terima saja sebagai model yang sudah ada," tambah Akademisi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry itu.
Ia berujar, selama umat muslim bisa saling menerima pendapat antara yang satu dengan yang lain, maka kehidupan akan nikmat tanpa ada perpecahan dan konflik.
"Tapi kalau kita saling menganggap tidak benar, memvonis orang lain bukan bagian dari kita (Islam), maka akan semakin tidak enak hidup kita. Saya pikir era seperti itu sudah bisa kita tinggalkan," pungkasnya.[]