Uji Coba Lawan Klub Asal Abdya, Tim PON Aceh Menang 2-0

Penulis:
Skuad sepak bola PON Aceh sukses membungkam perlawanan tim asal Aceh Barat Daya (Abdya), Red Onion fc dengan skor 2-0 dalam laga persahabatan yang di gelar di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Sabtu (27/3/2021) sore.
Dua gol kemenangan PON Aceh masing-masing dicetak oleh Fahrizal dan Muzakkir.
Memulai laga di bawah guyuran hujan, kedua tim tampak bermain tenang, sesekali mencari celah untuk membangun serangan. Namun, hanya sedikit serangan yang mampu memasuki area kotak 16 dari kedua kesebelasan.
Memasuki pertengahan babak pertama, Tim PON Aceh mulai menaikkan tempo permainannya. Terlihat, beberapa serangan anak buah Fachri Husaini ini mulai membahayakan gawang dari klub asal Abdya itu.
Memasuki menit ke-15 Fairushi dkk mulai melakukan serangan beruntun ke gawang klub asal Abdya tersebut. Alhasil, pada menit ke-18 Fahrizal mampu menjebol gawang Red Onion.
Meski tertinggal satu angka, tak membuat semangat anak-anak dari Naggroe Breh Sigupai itu layu, mereka terlihat juga menaikkan tempo permainan. Hal itu terbukti beberapa serangan dari penyerang Red Onion mampu mengancam gawang anak asuh Fachri. Meski kedua tim banyak menciptakan peluang, score 1-0 bertahan hingga turun minum.
Memasuki kick off babak kedua, permainan lebih didominasi oleh kesebelasan PON Aceh. Tampak beberapa kali kiper dari Red Union harus jatuh bangun menyelamatkan gawangnya dari serangan Fairushi dan kawan-kawan.
Tidak puas dengan kemenangan 1-0, anak-anak asuh mantan pelatih timnas Indonesia tersebut terus berusaha menambah pundi-pundi gol. Alhasil sekitar pada menit ke-60 Muzakir mampu mencetak gol kedua untuk PON Aceh.
Terpaut dua angka, Red Onion mencoba mengejar ketertinggalan dengan merotasi sejumlah pemain. Namun, kokohnya pertahanan PON Aceh belum mampu ditembus oleh Nuzul dan kawan-kawan.
Skor 2-0 untuk kemenangan PON Aceh tak berubah hingga wasit meniup panjang tanda berakhirnya pertandingan.
Atas hasil pertandingan tersebut, Pelatih PON Aceh, Fachri Husaini mengaku sangat puas, karena anak-anak asuhnya mampu bermain agresif dan semua mampu berusaha kerja keras.
"Pada babak pertama saya kurang puas, tapi pasa babak kedua mereka bisa bermain lebih agresif dan punya banyak peluang. Kemudian saat menyerang mereka juga mempunyai beberapa variasi," kata Fachri.
Ia menambahkan, hal yang paling penting adalah ketika mereka kehilangan bola, semua pemain melaksanakan tugasnya dengan baik. Hilang bola, mereka kejar lagi.