Tahun 2022 dari 14 Unit Bisnis, USK memperoleh pemasukan Rp.28,8M
USK dan ITB Bersinergi Mengembangkan Bisnis
Menurutnya ke depan, ITB dan USK akan ada kerjasama, seperti kolaborasi para tenaga ahli untuk satu project tertentu. Selain itu, kata Syaifullah, juga ada kerjasama dengan produk atsiri (minyak nilam), dimana produk dari USK akan di-branding ITB. Juga ada beberapa usaha bersama, yang bisa mendatangkan income untuk ITB dan USK.
BANDA ACEH, READERS — Universitas Syiah Kuala (USK) siap bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam bidang pengembangan bisnis.
Hal ini mengemuka saat Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari Institut Teknologi Bandung (BPUDL-ITB) ke USK, Senin (6/2/2023).
Momen itu membahas perjalanan ITB dalam pengembangan bisnisnya setelah statusnya sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH). USK yang baru saja menyandang status PTN-BH dan sedang menjalankan proses transisi, belajar banyak dari pengalaman ITB. Kedua pihak siap bersinergi untuk tumbuh kembang bersama.
"Intinya sharing banyak pengalaman bagaimana ITB membangun PTN-BH, pengalaman terkait pengelolaan bisnis dan Dana Lestari. ITB butuh waktu 16 tahun sampai tiba di kondisi seperti ini. Tapi kita (USK) berharap lebih cepat. Dalam dua atau tiga tahun untuk bisa seperti yang dilakukan ITB," kata Direktur Direktorat Bisnis dan Dana Lestari USK, Dr. Syaifullah, ST, M.Eng.
Menurutnya ke depan, ITB dan USK akan ada kerjasama, seperti kolaborasi para tenaga ahli untuk satu project tertentu. Selain itu, kata Syaifullah, juga ada kerjasama dengan produk atsiri (minyak nilam), dimana produk dari USK akan di-branding ITB. Juga ada beberapa usaha bersama, yang bisa mendatangkan income untuk ITB dan USK.
"Ada juga rencana terkait program stunting. Bagaimana Klinik dan RS Pendidikan dan unit lain, bersama USK menciptakan program tertentu untuk penanganan stunting, dari hulu ke hilir menciptakan sebuah model atau sistem," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari ITB, Deddy Priatmojo Koesridartoto, Ph.D menyampaikan, pentingnya ahli untuk ditempatkan di lini bisnis tertentu. USK seyogyanya segera memisahkan mana aset untuk belajar dan mana yang diperuntukkan bagi lini bisnis.
"Yang paling penting jangan mencampurkan antar kelembagaan administrasi pendidikan dengan kelembagaan bisnis. Yang namanya bisnis dan sosial itu dipisah," pesannya.
Ia menjelaskan, bahwa aset tersebut tetap menjadi milik USK, tapi pengelolaanya harus orang yang benar-benar paham, dengan kata lain profesional. Secara teknis, katanya, peraturan dari USK dalam hal ini rektor misalnya, tinggal menyusun durasi pengelolaan. Ketika unit bisnis sudah jalan, semua otoritas ada di pengelola.
"Sedangkan pemasukan untuk USK datang dari deviden. Yang terpenting dan tak boleh dilupakan USK adalah menjaga mekanisme audit. Hubungan antar orang dan sistem harus baik. Managemen pemasukan tergantung project, disesuaikan dengan sumber pembiayaannya. Tim disusun," sarannya.
Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan menyambut hangat kehadiran BPUDL ITB dan rombongan. Menurutnya, pengalaman ITB menjadi pelajaran berharga bagi USK dalam menapaki PTN-BH. USK terus berpacu dengan waktu untuk menghidupkan setiap unit bisnisnya.
"Kami (USK) sepakat untuk memperkuat kelembagaan. Profesional dalam pengelolaan. Terkait regulasi harus ada dasarnya. Pengalaman ITB coba kita pelajari," sebut Rektor Marwan.
"Semoga dengan transfer pengalaman ITB dalam pengembangan bisnis, USK bisa melakukan percepatan dalam proses pengembangan bisnis dan kemandirian universitas" lanjut Rektor Marwan.
"Saat ini beberapa kelembagaan sebagai perangkat USK sebagai PTNBH telah terbentuk, seperti Senat Akademik Universitas (SAU), Majelis Wali Amanat (MWA) dan 8 Direktorat" ujat Rektor lagi.
Pertemuan berlangsung hampir 2 jam membahas banyak hal terkait pengembangan bisnis dan kontribusinya bagi pengembangan universitas.
Pertemuan turut dihadiri oleh Direktur PT. LAPI ITB, WR4 USK Dr. Taufik Saidi, dan sejumlah pengurus dari Direktorat Bisnis dan Dana Lestari (DBDL) USK.
Sebelumnya tim ITB telah melakukan sejumlah kunjungan ke DBDL USK, Rumah Sakit Pendidikan USK, Klinik Pratama USK, dan Apotek Pendidikan USK.
Besok Tim Bisnis ITB dijadwalkan melakukan pertemuan dengan ARC-PUIPT Nilam Aceh, Koperasi Inovac, PT. U-Green Aromatics, PT. Biona Ceudah Rupa dan unit-unit bisnis yang ada di USK.
Pemasukan 22,8 M
Sementara itu di tahun 2022, dari 14 Unit Bisnis, USK memperoleh pemasukan Rp.28,8M.
Direktur Direktorat Bisnis dan Dana Lestari USK, Dr. Syaifullah, ST, M.Eng, berharap bisa meningkat seiring peningkatan kelembagaan bisnis USK menjadi Direktorat.
Editor: Redaksi
Sumber: USK