USK Gelar Pelatihan Kehumasan Perguruan Tinggi se-Aceh
JANTHO, READERS - Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar pelatihan peningkatan kinerja humas dan protokoler perguruan tinggi se-Aceh di Aula ISBI Aceh, Jantho, Aceh Besar, Selasa (11/6/2024), menghadirkan Ketua Tim Kerja Humas dan Kerja Sama Kemendikbud-ristek RI Yayat Hendayana SSi MSi sebagai pembicara utama.
Direktur Direktorat Sumber Daya USK Prof Dr drh Muhammad Hambal menyampaikan, pelatihan ini bertujuan untuk menciptakan sebuah standar dalam praktik kehumasan dan protokoler di lembaga perguruan tinggi khususnya di Aceh.
"Dengan adanya pelatihan ini, pemahaman terkait kehumasan dan protokoler menjadi lebih intens dan bisa diaplikasikan. Kemampuan komunikasi kita dalam tim, ke atasan, dan sebagainya, menjadi sangat penting. Mari sama-sama kita belajar," sebut Prof Hambal.
Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Keuangan USK Prof Dr Marwan SSi MSi membuka secara resmi pelatihan tersebut. Dalam amanatnya, ia berterimakasih kepada narasumber yang hadir untuk pertama kalinya di Kota Jantho, Aceh Besar.
"Kegiatan ini sangat penting, karena humas dan protokoler berperan dalam membangun reputasi sebuah institusi. Maka baik buruknya sebuah institusi, sangat bergantung dari humas dan protokoler," ujar Prof Marwan.
Pada kesempatan tersebut, peserta pelatihan bukan saja sivitas USK. Namun juga turut hadir dari beberapa perguruan tinggi di Aceh, seperti Unsam Langsa, Unimal Lhokseumawe, ISBI Aceh, LLDIKTI XIII dan sebagainya.
"USK dan teman-teman dari perguruan tinggi yang ada di Aceh, punya komitmen yang sama untuk meningkatkan kinerja humas dan protokoler," ujarnya.
Secara khusus Prof Marwan menggarisbawahi USK terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dua unit tersebut, sehingga peran humas dan protokoler manfaatnya jauh lebih bisa dirasakan bagi sivitas dan masyarakat luas.
Sementara itu Yayat menuturkan saat ini ada perubahan arah media, mulai dari era konvensional, cetak, elektronik, media sosial, hingga post truth.
"Maka peran humas di institusi pemerintah menjadi komunikator, fasilitator, diseminator, katalisator, konselor, dan prescriber," sebutnya.
Karena itu, ada sejumlah tantangan komunikasi publik yang mesti dikuasai. Yayat menyebutkan pentingnya penguasaan dan pemanfaatan Internet of Think; Big Data sebagai basis akurasi informasi; juga media sosial.[]
Editor: M. Nur