17 Tahun Damai Aceh, Eks Kombatan GAM Pase Serahkan Bendera Bulan Bintang ke Kapolres Lhokseumawe
Dalam pertemuan ini, rombongan itu menyerahkan bundel yang berisi Bendera Bulan Bintang, satu eksemplar UUPA, butir - butir MoU Helsinki dan Qanun Nomor 3 Tahun 2013 kepada Kapolres Lhokseumawe

LHOKSEUMAWE, READERS – Dalam rangka memperingati hari Damai Aceh, Komite Peralihan Aceh (KPA) dan Partai Aceh (PA) Kuta Pase bersilaturrahmi ke Polres Lhokseumawe. Dalam pertemuan tersebut mereka menyerahkan bundel berupa selembar bendera Bulan Bintang ke Kapolres setempat.
Dalam pertemuan itu, selain menyerahkan selembar bendera Bulan Bintang, mereka juga menyerahkan satu eksemplar UUPA, butir-butir MoU Helsinki dan Qanun Nomor 3 Tahun 2013 kepada Kapolres Lhokseumawe sebagai aspirasi agar dalam bingkai NKRI Pemerintah menjalankan butir MoU yang telah di sepakati.
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto mengucapkan terima kasih atas komunikasi yang baik antara Kepolisian dengan KPA, sehingga perayaan damai Aceh ke 17 tahun dilakukan dengan cara bermartabat serta tidak ada lagi benturan di lapangan antara aparat dan mantan kombatan GAM.
"Ini momentum yang luar biasa. Saya selaku kapolres mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang luar biasa kepada kawan dari KPA, ini terobosan yang luar biasa, pola lama harus kita tinggalkan menuju ke arah yang lebih baik," kata Henki, Senin (15/8/2022).
Dia menyebutkan hal ini perlu dipertahan guna menjaga keutuhan dan kebersamaan untuk menjaga serta membawa Aceh ke depan yang lebih baik. Menurutnya, semua pihak menginginkan Aceh lebih baik dan bermartabat.
"Kita semua bersaudara, kita harapkan Aceh lebih makmur ke depannya," ujarnya.
Sementara itu, jubir KPA Kuta Pase, Halim Abe memberi apresiasi kepada Kapolres Lhokseumawe. Melalui momen ini, pihaknya mencoba membangun komunikasi dan hubungan silaturahmi dengan Kepolisian, sehingga tidak terjadi lagi benturan di lapangan.
Dia mengatakan, permasalahan damai di Aceh menjadi tanggung jawab bersama, bagaimana menyelesaikannya secara menyeluruh. Bukan hanya masalah bendera, tapi permasalahan yang telah menjadi kesepakatan di Helsinki.
"Tujuannya kedatangan kami adalah untuk penyelesaian permasalahan Aceh secara bermartabat, mengimplementasikan apa yang telah menjadi komitmen bersama dan ini landasan yang bagus menuju arah yang lebih baik demi kemaslahatan kita bersama," sebut Halim Abe.
Komentar