4 Sifat yang Perlu Dikurbankan dari Manusia di Momentum Iduladha

Dalam pandangan Imam Al-Ghazali, keempat sifat nafsu hewani yang melekat pada diri manusia ini seterusnya menjadi indung melahirkan dosa-dosa kecil bagi manusia.

Author

Waktu Baca 4 Menit

4 Sifat yang Perlu Dikurbankan dari Manusia di Momentum IduladhaReaders.ID
Masyarakat Kampung Delung Tue/Asli sedang mendengarkan khatib menyampaikan tausyiah yang di isi oleh tgk Ramadi Lc, MA.

REDELONG, READERS – Sebanyak empat sifat yang ada pada diri manusia yang mestinya dikurbankan dan disembelih di moment iduladha juga hari kurban ini. 

Kehadiran keempat sifat ini ternyata berfungsi fatal bagi manusia itu sendiri jika didiamkan secara terus-menerus. Akibat memelihara sifat-sifat ini pada akhirnya akan melahirkan dosa-dosa bagi manusia itu sendiri.

“Dalam diri manusia itu terdapat empat sifat hewani atau binatang ternak yang melekat dalam pribadi seseorang,” kata khatib iduladha, Tgk. Rahmadi Lc. MA, di Masjid An-Nur, Kampung Delung Tue/Asli Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah, Minggu (10/7/2022).

Rahmadi menjelaskan, dalam pandangan Imam Al-Ghazali, keempat sifat nafsu hewan yang melekat pada diri manusia ini seterusnya menjadi indung melahirkan dosa-dosa kecil bagi manusia.

“Ciri pertama, Sifat bahiniyah. Sifat ini adalah sifat binatang ternak yang ada pada manusia dimana manusia tidak ada akal dan tidak ada perasaan,” kata Rahmad, putra kelahiran Delung Tue itu. 

Menurutnya, jika sifat tersebut melekat pada diri manusia maka akan melahirkan manusia yang tidak berperasaan. Manusia seperti ini lupa dengan tuhannya, tidak melaksanakan perintah Allah Swt, atau tidak mau beribadah.

Sifat kedua adalah sifat Sabu'iyah. Sifat ini lebih parah dari sifat bahiniyah karena sifat manusia jenis ini adalah sifat buas. 

“Kalau ada sifat buas ini dalam diri manusia, maka manusia itu cinta akan permusuhan,” ujarnya.

Sifat ketiga adalah nafsu syaithaniyah. Sifat ini adalah nafsu yang melambangkan sifat daripada syaitan. 

“Contoh sifat ini adalah, manusia yang suka mengadu domba, iri dan dengki, ibarat ular berkepala dua. Iri tidak bisa melihat orang enak dan sebagainya,” tambahnya.

Dan terakhir adalah sifat Rabbaniyah. Sifat ini pada dasarnya melekat pada diri Allah Swt, namun manusia juga berkeinginan mendapatkan sifat yang satu ini. 

“Manusia juga berkeinginan dimiliki manusia. Maka sifat ini dapat kita lihat dari sosok fir'aun dan raja-raja di masa nabi yang mengaku tuhan,” kata alumni Kairo Mesir itu.

Diluar contoh tersebut, Rahmad mengemukakan bahwa saat ini sifat manusia seperti contoh tersebut juga dapat ditemui, yaitu mereka-mereka yang berkuasa dengan sifat kesomobongannya.  

Di akhir khutbahnya Rahmad mengajak, di momentum hari iduladha tersebut agar para jamaah yang berhadir di masjid An-Nur Delung tersebut dapat mengurbankan sifat-sifat itu yang kemudian diganti dengan sifat-sifat yang lebih terpuji.

“Sebagaimana hewan ternak yang disembelih, semoga kita juga dapat menyembelih nafsu-nafsu hewaniyah yang melekat pada diri kita, dan kita ganti dengan sifat-sifat terpuji,” tutupnya.

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
Loading...